top of page
  • Novi Amaliyah

Asal Usul Lontong Cap Go Meh dan Makna Keberuntungan Dibaliknya



Lontong Cap Go Meh, sajian khas Jawa dimana sajian lontong yang disajikan dengan beragam lauk yang melimpah. Lontong Cap Go Meh terdiri dari lontong kemudian disiram dengan sayur lodeh berisi rajangan labu siam, kemudian sambal goreng ati, opor ayam, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, kerupuk serta sambal.


Konon Lontong Cap Go Meh merupakan adaptasi masyarakat Tionghoa Indonesia terhadap masakan local Indonesia, khususnya di Jawa. Dahulu pendatang Tionghoa pertama kali bermukim di kota-kota pelabuhan di pesisir utara Pulau Jawa, seperti Semarang, Pekalongan, Lasem dan Surabaya sejak jaman Majapahit. Sajian ini menjadi sajian istimewa untuk perayaan Cap Go Meh atau hari ke-15 setelah perayaan Tahun Baru Imlek.


Hidangan ini dipercaya sebagai lambang asimilasi budaya antara kaum pendatang Tionghoa dengan penduduk pribumi Jawa. Bagi orang Jawa Lontong Cap Go Meh juga dipercaya sebagai makanan yang membawa keberuntungan seperti lontong yang padat dimana berlawanan dengan bubur yang pantang disantap saat merayakan Tahun Baru Imlek. Bentuk lontong yang panjang juga dianggap melambangkan umur yang panjang. Telur dalam berbagai budaya juga dipercaya sebagai lambang keberuntungan, sedangkan kuah santan serta bumbu dengan kunyit dipercaya sebagai lambang emas dan keberuntungan. Sajian Lontong Cap Go Meh hanya dikenal di Pulau Jawa serta kalangan kaum peranakan Semenanjung Malaya dan Sumatera. Tradisi memakan lontong tidak dikenal oleh masyarakat Tionghoa di Kalimantan.

bottom of page