top of page
Maria Yuliana Kusrini

HUT HAM Ke-13 Eksplorasi Wonosobo, Temanggung, dan Purwokerto, Jawa Tengah

Tahun 2020 ini, HAM atau Himpunan Anak Media merayakan hari jadinya yang ke-13. Berbarengan dengan hari ulang tahunnya, HAM mengadakan sebuah kegiatan menarik bertajuk ‘HAM Overland de Java’ dengan sub tema ‘Media Mengkonstruksi Industri Perhotelan & Pariwisata Pasca Pandemi Covid-19’. Kegiatan ini berupa kunjungan ke wilayah Wonosobo, Temanggung, dan Purwokerto, Jawa Tengah untuk mengeksplorasi wisata, kuliner, dan berbagai hal menarik yang dimiliki wilayah tersebut.



HAM Overland de Java ini berlangsung selama 3 hari 2 malam, yakni antara 22-24 November 2020. Sebelum melakukan perjalanan, semua media (sekitar 20 media) yang akan berangkat melakukan tes swab terlebih dulu yang disponsori oleh Halodoc. Tentunya ini sesuai dengan protokol yang memang harus dilakukan jika ingin melakukan perjalanan jarak jauh.



Kota Wonosobo menjadi lokasi eksplorasi pertama. Untuk lokasi menginapnya ada di Hotel Dafam Wonosobo, di sini peserta HAM Overland de Java disambut dengan makan malam yang menyuguhkan Mie Ongklok hingga Tempe Kemul sebagai sajian khasnya Wonosobo. Meninggalkan hotel jam 03.00 WIB, peserta diajak menikmati indahnya matahari terbit di wisata alam Posong, Desa Tlahab, Temanggung yang ada di kaki Gunung Sindoro. Keistimewaan lainnya adalah bisa melihat 8 gunung sekaligus di sini, yakni Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, Telomoyo, Andong, Ungaran, dan Muria.


Selama ini Temanggung memang lebih dikenal sebagai penghasil tembakau, namun ternyata kota kecil ini juga memiliki kopi khas beraroma unik dan hanya bisa ditemukan di sini. Peserta pun diajak ke Two Heart, tempat ngopi yang menyuguhkan kopi Arabica khas Posong, Desa Tlahab yang punya aroma tembakau. Sambil mencecap kopi, Pak Tuhar selaku owner juga menyuguhkan ragam camilan pendamping seperti Rempeyek Kacang, Wajik Bandung, aneka keripik, dan lainnya.

Makan siang dengan suguhan khas Jawa Tengah pun bisa ditemukan di Waroeng Djoglo yang ada di kawasan Wonosobo. Beragam hidangan andalan seperti Ayam Bakar, Gurame Saus Asam Manis, hingga Sop Iga siap begitu memanjakan lidah seluruh peserta HAM Overland de Java. Masih di kawasan Wonosobo, kunjungan pun bersambung ke tempat produksi salah satu oleh-oleh khas Wonosobo, yakni Carica Gemilang. Di sini peserta bisa menyaksikan proses produksi atau pembuatan carica yang punya citarasa manis dengan teksur kenyal. Eksplorasi Wonosobo dan Temanggung pun berakhir di tempat ini.


Setelah melakukan perjalanan selama beberapa jam, peserta pun sampailah di Purwokerto. Rombongan mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa saat tiba di lokasi menginap, yakni Hotel Meotel Purwokerto. Turun dari kendaraan sebelum masuk ke dalam lobi hotel, peserta disambut dengan kesenian khas Banyumas, yakni Begalan. Kesenian ini awalnya hanya untuk acara pernikahan saja, namun juga bisa dilakukan untuk menyambut tamu, memulai acara atau seminar yang bertujuan untuk menolak bala.



Acara puncak dari HUT HAM ke-13 pun dilangsungkan di Hotel Meotel Purwokerto ini. Dibungkus dengan konsep talkshow, acara ini turut dihadiri oleh Andi Irawan selaku CEO DHM, Bupati Banyumas yakni Achmad Husein, hingga jajaran terkait seperti PHRI, Disporapar, Disperindag, hingga Diskerkop UKM sesuai dengan sub tema dari kegiatan HAM ini. Makan malam dengan berbagai suguhan istimewa khas Meotel Purwokerto, hiburan live music, hingga banyak hadiah membuat acara pun semakin menyenangkan.


Selama di Purwokerto, rombongan diajak ke tengah perkebunan di Desa Notog yang diresmikan Erna Sulistyowati (istri Bupati Banyumas) sebagai Kampung Ecoprint. Di sini rombongan bisa menemukan kain yang diprint atau dicap dengan menggunakan bahan dan pewarna alam. Aneka daun yang ada di perkebunan ini pun pun bisa digunakan sebagai motif dari kainnya, mulai dari daun jati, daun jarak, daun lanangan, daun kenikir, dan masih banyak lainnya. Rombongan HAM Overland de Java pun diberi kesempatan untuk membuat kain ecoprint sesuai kreasi masing-masing.


Perjalanan pun berlanjut ke kawasan Baturraden untuk menantang adrenalin dengan off road. Kegiatan ini ditawarkan secara langsung oleh Bupati Banyumas dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan keindahan wisata alam yang dimiliki oleh kabupaten yang di bawahinya. Disediakan 10 mobil, off road mendebarkan ini menyuguhkan pemandangan kaki Gunung Slamet yang indah. Dari 3 paket yang ditawarkan Safari Adventure dari Palawi Risorsis, HAM Overland de Java bisa menjajal Paket Extreme dengan jarak tempuh 12 km yang memakan waktu lebih dari 4 jam.



Kegiatan HAM Overland de Java pun diakhiri dengan menyantap Nasi Nyangku khas Baturraden di Telaga Sunyi yang masih menjadi bagian dari wisata alam Baturraden. Nasi Nyangku ini memiliki tampilan yang begitu unik karena disajikan atau dibungkus menggunakan daun nyangku yang banyak tumbuh di kawasan Baturraden ini. Sebagai isiannya terdapat nasi putih yang didampingi dengan aneka lauk pauk dan sayuran yang juga diambil di kawasan Baturraden.


Comments


bottom of page