Kombucha, minuman ini sekilas memiliki citarasa seperti soda. Kombucha yang dipadukan buah-buahan maupun rempah jadi minuman pengganti soda yang tak hanya menyegarkan tapi juga memiliki manfaat kesehatan.
Kombucha merupakan minuman yang dibuat dari teh manis yang difermentasi. Minuman ini berasal dari China sekitar 2.000 tahun yang lalu, dan kini menjadi salah satu minuman yang beberapa tahun belakangan menjadi populer dan naik daun di Amerika Serikat karena manfaat kesehatannya yang diakui sebagai minuman probiotik.
Kini Kombucha banyak dikreasikan ke dalam paduan dalam virgin cocktail yang menyegarkan dan nikmat disajikan saat dingin. Karena mengandung probiotik jika dinikmati dalam suhu terlalu panas maka dapat mengurangi manfaat probiotik yang dikandungya.
Kombucha menggunakan koloni simbiosis bakteri dan ragi yang disebut SCOBY untuk menghasilkan minuman yang sedikit beralkohol dan agak asam yang sering dinikmati karena sensasi rasa asam dan efervesensi seperti soda. Karena sebagian besar alkohol berubah menjadi asam asetat, kombucha yang diproduksi secara komersial dijual sebagai minuman non-alkohol.
Cara Membuat Kombucha
Kombucha sendiri bisa dibuat dari berbagai jenis teh dan yang paling sering digunakan adalah teh hitam, hijau, oolong, atau yerba mate. Kemudian gula sebagai bahan untuk fermentasi. Madu, dengan sifat antimikroba, umumnya tidak bisa bekerja untuk membuat kombucha. "Induk" bakteri, atau biakan starter, memulai fermentasi. Pembuatan ini berlangsung selama satu minggu hingga satu bulan, di mana saat itu kultur tumbuh dan menikmati gula. Setelah mencapai rasa yang diinginkan, cairan dan SCOBY dipisahkan untuk menghentikan fermentasi. Rasa seperti buah-buahan atau rempah dapat dimasukkan selama proses pengemasan dalam botol.
Bakteri dan kultur ragi membentuk gumpalan selulosa seperti lendir dalam minuman, dapat dipindahkan ke batch baru kombucha untuk melanjutkan proses fermentasi. Helaian rumpun selulosa bakteri ini dapat dilihat di dalam botol kombucha yang dijual secara komersial. Produksi asam asetat biasanya menjaga keasaman minuman sekitar pH 3,0. Alkohol dan pH kombucha biasanya cukup untuk mencegah kontaminasi dari bakteri, jamur, dan jamur yang tidak diinginkan.
Rasa kombucha sangat bergantung pada jenis teh, pemanis yang digunakan untuk bahan fermentasi, campuran unik dari bakteri dan kultur ragi. Penambahan seperti buah, bumbu, dan rempah-rempah juga memengaruhi rasa akhir yang dihasilkan oleh kombucha. Semakin lama fermentasi kombucha, semakin menjadi asam. Secara umum, kombucha bercitarasa sedikit asam dari kandungan asam asetat dan cenderung sedikit berbuih karena produksi karbon dioksida selama fermentasi ragi. Ada banyak merek kombucha yang ada di pasaran saat ini, dengan beragam rasa mulai dari infus buah-buahan hingga rempah.
Comments