top of page

Merasakan Jadi Petani Sehari di The Learning Farm

  • Novi Amaliyah
  • 18 Nov 2019
  • 2 menit membaca


Setelah sukses dengan Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam di tahun 2001 dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan mitra lainnya. Di 2019, tepatnya 25 September Bango meluncurkan Program Petani Muda. Program ini bertujuan jangka panjang untuk mendorong regenerasi petani dan menjamin ketersesian pasokan bahan pangan berkualitas dalam jangka panjang.


Berkolaborasi dengan The Learning Farm Indonesia, program ini secara bertahap memberikan pembinaan intensif bagi 40 petani muda potensial dengan rentang usia 15 - 25 tahun tentang keterampilan hidup lewat pendidikan bercocok tanam. Dimana The Learning Farm memfokuskan pada pembelajaran budidaya pertanian organik yang berkelanjutan. Program pelatihan 100 hari ini mengharuskan siswa tinggal di Rumah TLF yang berlokasi di Kampung Rawa Banceuh, Desa Kawung Luwuk, Sukaresmi, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Yukmakan dan beberapa media berksempatan berkunjung ke Rumah TLF dan mengikuti dan merasakan langsung kegiatan bertani modern selama sehari. Sekaligus menyaksikan langsung kelas Bahasa Inggris dengan native speaker bagi peserta Program Petani Muda

Bango.


“Di TLF, peserta Program Petani Muda Bango belajar 60 % teknik pertanian yang terbagi dalam empat kelompok besar yaitu tanah, budidaya tanaman-perikanan dan ternak, pemupukan dan pengendalian hama, serta analisa usaha tanam. 40% materi lainnya, berfokus pada pengembangan soft skills seperti manajemen waktu dan keuangan, entrepreneurship, healthy life style, Bahasa Inggris, komputer, dan komunikasi,” jelas Nona Pooroe Utomo selaku Executive Director The Learning Farm.


“Nantinya, kami harap para peserta akan mampu menyebarluaskan ilmunya

dan menginspirasi lebih banyak generasi muda di kampung halaman mereka untuk menjadikan bertani sebagai pilihan profesi yang menjanjikan,” tambah Nona.


Menempati lahan seluas 2,4 hektar dengan 80 macam tanaman. Dimana semuanya dikelola dengan budidaya pertanian organik. Di sini juga tersedia peternakan kelinci, budidaya ikan lele dan bebek. Budidaya sayuran secara hidroponik maupun aquaponik. Media juga berkesempatan memanen sayuraan dan aneka bumbu serta menanam bersama-sama kedelai Mallika di lahan yang sudah disiapkan.


Kegiatan selanjutnya diisi dengan lomba membuat sambal dari bahan yang sudah dipanen sebelumnya. Dimana Chef Ragil menjadi dewan jurinya. Usai lomba, media menikmati sajian makan siang berupa Kambing Kari Bakar, Mangut Lele, Ikan Mas Mas Bakar serta aneka sambal olahan Chef Ragil dan tim. Kegiatan ditutup dengan melukis di atas celemek bersama Designer ternama Didiet Maulana.

Comentários


bottom of page