top of page
  • Novi Amaliyah

Mondelez International & Olam Food Ingredients Buka Perkebunan Kakao Berkelanjutan di Maluku


Permintaan kakao terus meningkat di seluruh Asia, hingga menjadi yang terbesar kedua di dunia. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar di kawasan Asia. Namun dengan perubahan iklim, hasil panen yang rendah dan berbagai penyakit yang sering menyerang pohon kakao menjadi tantangan tersendiri bagi petani kakao di Indonesia.


Melihat keadaan ini dan potensi pertanian kakao di Indonesia mendatang, Mondelez International dan Olam Food Ingredients (OFI) selaku pemasok biji dan bahan kakao berkolaborasi menciptakan pertanian kakao komersial terbesar dan berkelanjutan di dunia, yang berlokasi di pulau Seram, Maluku. Proyek ini dibangun berdasarkan pengalaman Mondelez International pada program pengelolaan sumber daya kakao yang berkelanjutan melalui program yaitu Cocoa Life, dan target berkelanjutan dari OFI, yaitu Cocoa Compass, guna menguji coba berbagai pendekatan yang terukur pada pertanian kakao komersial di masa depan.


Berlokasi di pulau Seram, Maluku, proyek pertanian kakao ini menggunakan berbagai inovasi teknologi iklim dan pengetahuan tanaman kakao terbaru, mulai dari pemasangan sensor di lapangan hingga penggunaan sistem irigasi canggih yang jarang digunakan pada penanaman kakao berskala besar. Model pertanian kakao terbaru ini akan menjadi cetak biru praktik pertanian kakao yang modern dan profesional, penggunaan lahan secara optimal, dan perencanaan komunitas pertanian yang berpotensi untuk dapat direplikasi di berbagai wilayah.


Kolaborasi keduanya menggabungkan keahlian masing-masing dalam penelitian dan pengembangan penanaman kakao, pengelolaan pertanian berkelanjutan, serta praktik pertanian terbaik bermitra dengan petani lokal untuk meningkatkan mata pencahariannya, memberdayakan masyarakat, dan memulihkan produktivitas lingkungan dari yang sebelumnya mengalami deforestasi lahan.


”Sebagai salah satu perusahaan cokelat, memiliki misi untuk mengolah kakao secara tepat dan memastikan terciptanya pasokan kakao yang berkelanjutan di masa depan sebagai bahan baku yang penting untuk bisnis kami. Berbekal pengalaman selama sembilan tahun dalam upaya meningkatkan mata pencaharian petani dan pengurangan dampak lingkungan dari pertanian kakao melalui program pengelolaan sumber daya kakao yang berkelanjutan Cocoa Life, dengan inovasi melalui kemitraan dengan pemasok yang disesuaikan per wilayah serta mengeksplorasi cara untuk menghasilkan hasil panen yang tinggi, mengembalikan hutan, serta menghasilkan pendapatan bagi petani melalui sebuah pertanian kakao komersial terbesar. Inisiatif ini sejalan dengan program Cocoa Life Mondelez International yang ada di Indonesia dan pusat penelitian kakao kami di Pasuruan Jawa Timur, yang didirikan untuk mendukung praktik pertanian kakao berkelanjutan dan mendorong perubahan positif bagi petani dan masyarakat di wilayah tersebut,” jelas Quentin Roach, Senior Vice President, Global Supply Chain & Chief Procurement Officer Mondelez International.



Program kemitraan dengan petani ini bertujuan untuk mewujudkan terciptanya 700 lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal di daerah yang memiliki peluang pendapatan terbatas dikarenakan lokasi yang terpencil. Hampir setengah dari kesempatan peluang kerja ini akan ditujukan pada perempuan. 2.000 hektar lahan akan ditanami kakao, pohon pelindung hutan dan pohon buah-buahan untuk menciptakan keanekaragaman hayati. Saat ini ada sekitar 1.080 hektar yang telah ditanami dari total luas 3.380 hektar lahan. Tak hanya itu areal seluas 47 hektar yang teridentifikasi sebagai hutan konservasi dilindungi sepenuhnya sebagai habitat vital bagi flora dan fauna. Di perkebunan ini juga tersedia Fasilitas pembibitan yang dapat menumbuhkan satu juta bibit kakao unggul setiap tahunnya. Juga akses untuk perawatan kesehatan dan pendidikan bagi semua karyawan dan keluarganya, serta fasilitas umum seperti perumahan, listrik, air, penitipan anak, dan toko koperasi untuk 200 keluarga yang tinggal di lokasi perkebunan.


“Kemitraan ini merupakan terobosan yang tepat untuk mengubah masa depan pertanian kakao di Indonesia. Sejak pertama kali meluncurkan program keberlanjutan di Indonesia lebih dari 16 tahun yang lalu, kami berkomitmen untuk mendukung petani kakao Indonesia sekaligus menjaga lingkungan. Kami menegaskan kembali komitmen ini melalui akuisisi kami pada tahun 2019 kepada pengolah kakao terbesar di Indonesia yaitu BT Cocoa, guna menghubungkan keseluruhan rantai pasokan dari biji kakao hingga menjadi bahan baku kakao siap pakai. Saat ini, kami ingin menggabungkan keahlian dan pengetahuan kami dengan Mondelez International selaku perusahaan makanan ringan dan cokelat paling ikonik di dunia. Dengan mengumumkan pencapaian tujuan keberlanjutan tahun 2020, kami yakin kemitraan ini merupakan langkah signifikan lebih lanjut guna mencapai ambisi Cocoa Compass untuk memberikan dampak positif bagi masa depan kakao," jelas Gerard A. Manley, CEO OFI Cocoa Business.


Sebelumnya tahun lalu Mondelez International meluncurkan pusat penelitian kakao di Pasuruan Jawa Timur. Mondelez berharap hadirnya program ini semakin memperkuat momentum untuk mengembangkan teknologi pertanian kakao yang inovatif, efektif, serta ramah lingkungan yang nantinya dapat mendorong berkembangnya sektor kakao yang berkelanjutan di Indonesia.



bottom of page