top of page
  • Novi Amaliyah

Mengenal Cokelat Bubuk Dutch-Processed


Cokelat bubuk adalah produk, cokelat tanpa pemanis yang memberikan rasa cokelat yang pekat pada makanan penutup dan minuman. Cokelat bubuk terjadi ketika lemak, yang disebut cocoa butter dikeluarkan dari biji kakao selama pemrosesan. Sisa padatan kering kemudian digiling menjadi produk yang dijual sebagai bubuk cokelat bubuk.


Ada dua jenis cokelat bubuk yang ada di pasaran yaitu Dutch-Processed dan yang alami. Saat membeli cokelat bubuk, coba perhatikan label kemasan dengan keteran Dutch atau alami. Cokelat bubuk murni memiliki tingkat pH antara 5,3 dan 5,8, menempatkannya pada skala ujung asam. Keasaman dapat mempengaruhi rasa, interaksi dengan bahan lain, dan tingkat kelarutannya.


Cokelat bubuk alami yang diproduksi dengan proses Broma mempertahankan tingkat pH alami. Sehingga cenderung memiliki rasa yang lebih kuat, dan warna yang lebih terang, hampir coklat kemerahan. Proses Dutch kadang-kadang disebut "Dutching" dimana merendam biji kakao dalam larutan alkali, menghasilkan bubuk coklat yang lebih gelap dengan pH netral kimiawi antara 6,8 dan 8,1, menghasilkan rasa yang lebih lembut. Dutching juga mengurangi sifat antioksidan kakao.


Saat berbelanja di toko bahan makanan yang lengkap, cokelat bubuk Dutch-Processed pasti akan dengan mudah ditemukan terselip dalam deretan cokelat bubuk bubuk tanpa pemanis. Namun jika pada resep harus menggunakan cokelat bubuk Dutch-Processed dan jika kebetulan tidak memiliki stok di dapur, ada substitusi yang dapat dibuat dari bahan dasar dapur, seperti bubuk cokelat tanpa pemanis (bubuk kakao alami), soda kue, dan baking chocolate tanpa pemanis.


Ganti cokelat bubuk Dutch-Processed yang disebut dalam resep dengan bubuk kakao tanpa pemanis dalam jumlah yang sama. Kemudian, kurangi keasaman dengan menambahkan 1/8 sendok teh soda kue untuk setiap 3 sendok makan bubuk cokelat yang digunakan.

Dengan menambahkan soda kue pada bubuk cokelat tanpa pemanis akan menetralkan asam dalam yang terkandung di dalamnya, sehingga tidak akan memberikan pengaruh pada bahan lain saat menggunakannya pada resep. Dengan perubahan kecil ini, bubuk kakao tanpa pemanis akan berfungsi seperti bubuk kakao olahan Belanda dalam resep, meskipun hasil jadinya mungkin akan sedikit lebih terang.

bottom of page