top of page
  • Maria Yuliana Kusrini

Eathink Market Fest 2022

Menyambut Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober mendatang, Eathink menghadirkan festival keberlanjutan pangan bernama Eathing Market Fest 2022. Festival ini diadakan untuk mengajak generasi urban milenial agar lebih bertanggungjawab dalam mengonsumsi makanan. Eathink Market Fest 2022 akan berlangsung pada 15-16 Oktober 2022 di Open Door Flavor Bliss, Alam Sutera, Tangerang.



Eathink adalah platform berisi gerakan yang dibuat oleh Food Sustainesia. Yaitu sebuah bisnis sosial yang fokus mengajak generasi urban milenial untuk membuat pilihan makanan lebih baik serta mengenal sistem pangan yang berkelanjutan atau food sustainability. Hal itu pun disampaikan melalui serangkaian kampanye dan edukasi, salah satunya dengan diadakannya festival semacam ini.


Eathing Market Fest 2022 akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik. Mulai dari talkshow atau workshop mengenai sustainable & healthy living dengan narasumber yang kompeten di bidangnya, ada juga demo masak oleh alumni MasterChef Indonesia, sustainable bazar, hingga hiburan berupa live music persembahan RAN. Untuk kegiatan sustainable bazarnya sendiri diramaikan sedikitnya 50 tenant yang menawarkan berbagai bahan makanan ramah lingkungan dan ramah di kantong pastinya. Bagi masyarakat yang ingin mengunjungi festival ini, pengunjung bisa mendapat tiketnya secara gratis dengan membuka websitenya Eathing Market Fest.



“Makanan yang kita pilih berdampak pada keberlanjutan sistem pangan. Konsumsi makanan yang melebihi angka produksi akan memunculkan banyak permasalahan, mulai dari gizi, sampah makanan, hingga agrikultur. Maka dari itu, berkontribusi terhadap keberlanjutan pangan berawal dari rumah, yaitu membuat meal plan sesuai dengan pola gizi seimbang dan berkelanjutan. Perencanaan konsumsi sudah ditentukan itu pun akan bermanfaat bagi tubuh hingga mengurangi sampah. Untuk menjaga keberlanjutan pangan Nasional itu butuh usaha bersama, baik dari pemerintah, sektor privat, komunitas, individu termasuk generasi milenial," ungkap Jaqualine Wijaya sebagai Co founder Food Sustainesia.



Selain ada perwakilan Food Sustainesia, acara preskon ini juga dihadiri oleh ahli gizi, dr. Ida Gunawan, MS SpGK(K) FINEM, dan juga perwakilan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Pada kesempatan itu Dr. Ida menyampaikan apabila salah satu permasalahan yang timbul dari konsumsi makanan yang kurang bertanggung jawab adalah masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi. Dan juga konsumsi yang dilakukan secara berlebihan juga akan menimbulkan permasalahan sampah atau food loss dan food waste. Untuk itu perlu diterapkan pola gizi seimbang, yakni pola makan yang pas untuk kebutuhan tubuh yang meliputi 3J (jumlah makanan, jenis makanan, dan jadwal makan).

bottom of page