top of page
  • Maria Yuliana Kusrini

Kuliner Khas Wonosobo yang Pantang Dilewatkan

Setiap daerah di Indonesia memang memiliki kekhasan dan daya tariknya sendiri. Semua daerah di Indonesia bisa dipastikan punya ciri atau kebiasaan sesuai budaya khas setempat. Urusan kuliner dan wisatanya tentu yang selama ini paling banyak menarik perhatian hingga akhirnya menjadikan sebuah daerah layak dan wajib untuk dikunjungi.

Begitu pun dengan salah satu daerah yang menjadi bagian dari Provinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Wonosobo. Daerah yang sangat dikenal akan wisata Dataran Tinggi Dieng dengan udaranya yang sejuk berpemandangan indah ini pun memiliki segudang pesona kuliner. Mungkin memang belum terlalu banyak yang mengetahui apa saja yang menjadi kuliner khas dari Wonosobo.


Salah satu menu popular dari daerah ini adalah Mie Ongklok. Sajian ini menjadikan mi kuning atau mi telur sebagai bahan utamanya yang dipadukan dengan sayuran sepertu sawi hijau atau kubis kemudian diberi kuah berwarna kecoklatan dengan tekstur agak kental. Menghadirkan citarasa gurih manis, olahan mi ini pun selalu disandingkan dengan sate sapi empuk dan berbumbu medok. Untuk bisa menikmati sajian andalan khas Wonosobo ini, bisa mendatangi Warung Pak Muhadi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mie Ongklok Bangjo Sapen oleh warga setempat.

“Salah satu menu yang paling dikenal adalah Mie Ongklok. Namanya begitu karena proses membuat mienya yang diongklok-ongklok. Selain Mie Ongklok juga ada Sego Megono dan Tempe Kemul. Keduanya punya filosofi yang bagus. Misalnya untuk Megono sebelum dimakan biasanya didoakan terlebih dulu sehingga siapapun yang makan doanya akan terkabul. Begitu pun dengan Tempe Kemul yang adalah tempe dikemuli, diharapkan yang memakannya dikemuli atau dilindungi oleh Tuhan,” ungkap Agus Subagiyo selaku Wakil Bupati Wonosobo saat dijumpai di acara HAM ‘Overland de Java’ Hotel di Hotel Dafam Wonosobo pada bulan November 2020 lalu.

Selama ini masyarakat luas mengira jika Sego Megono alias Nasi Megono jadi makanan khasnya daerah Pekalongan saja. Namun, ternyata Sego Megono juga jadi menu khasnya Wonosobo. Nasi ini berupa nasi putih yang ditemani dengan berbagai sayuran dan lauk. “Wonosobo juga punya menu khas Sego Megono, biasanya ini dimakan pagi, untuk sarapan. Biasanya nasi ditemani dengan sayuran yang hijau-hijau. Dan lawuhnya ada tempe kemul. Megono ini ada cita-citanya, apalagi jika didoakan sebelum dimakan, maka harapannya insya Allah akan terkabul,” tambah Agus. Untuk bisa menikmati sego megono bercitarasa nikmat di Wonosobo ini, bisa mendatangi penjual sego megono di area alun-alun (hanya ada di pagi hari saja).

Tempe Kemul atau tempe berselimut tepung berbumbu juga jadi salah satu yang wajib dicari di sini. Selain bisa dijadikan lauk untuk makan nasi megono atau mie ongklok, Tempe Kemul juga akan jadi camilan yang paling cocok dinikmati bersama kopi ataupun teh khas Wonosobo. Masuk dalam ketegori gorengan, Tempe Kemul terbuat dari tempe yang dibalut dengan adonan tepung berbumbu sehingga memiliki citarasa gurih dan sensasi khas. Dimakan dalam keadaan masih panas, akan menjadikan Tempe Kemul semakin nikmat. Khusus untuk makanan satu ini bisa dijumpai hampir di seluruh penjuru Wonosobo.


Purwaceng atau Purwoceng juga jadi khasnya Wonosobo. Ini berupa gingseng khas daerah Wonosobo yang punya manfaat menyehatkan untuk tubuh. Minuman ini identiknya dijadikan minuman pria dewasa, namun kaum wanita juga boleh meminumnya. Purwaceng ini banyak tersedia dalam kemasan bubuk, bahkan beberapa dipadukan dengan bubuk kopi. Sehingga cara penyajiannya lebih praktis, cukup diseduh menggunakan air panas saja. Manfaat dari purwaceng antara lain penambah stamina, mengobati asam urat, dan lainnya.


Selain itu, Carica juga khasnya wonosobo. Minuman bercitarasa manis ini menjadi oleh-oleh khas dan wajib dibeli saat mengunjungi Wonosobo. “Itu tanaman hanya bisa tumbuh di Dieng saja. Waktu itu, ada teman yang pernah bawa bibitnya lalu ditanam di daerah Lawu. Meski cuacanya sama-sama dingin, ternyata tanamannya nggak berbuah. Hidup tapi tidak ada buahnya,” ungkap Wakil Bupati yang gemar melucu itu.


bottom of page