top of page
  • Maria Yuliana Kusrini

MSG: Mbahas Seputar Gizi Bersama P2MI

P2MI atau Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia mengadakan sebuah kegiatan menarik bertajuk 'MSG (Mbahas Seputar Gizi). Acara yang dilangsungkan di Dapur Umami Studio, Sunter, Jakarta Utara pada Rabu, 28 Agustus 2024 itu diramaikan oleh beberapa awak media.



Event MSG ini dilangsungkan untuk memberikan edukasi dan meluruskan mengenai info negatif tentang micin/MSG yang diyakini masyarakat selama ini. Banyak orang menganggap jika penggunaan micin pada masakan akan membuat otak menjadi bodoh, tubuh yang tidak sehat, dan berbagai alasan buruk lainnya. Melihat fenomena yang berkembang seperti itu, maka P2MI pun serentak untuk memberikan informasi dan edukasi yang sebenar-benarnya mengenai penggunaan atau penambahan MSG atau micin pada masakan.


Produk micin atau MSG sendiri diakui sebagai salah satu produk bumbu atau penguat rasa yang telah memiliki izin resmi di Indonesia. Izin itu diberikan oleh Badan Pengawas Obat & Makanan (BPOM) dan diatur melalui PERMENKES No. 033 Tahun 2012. Penggunaan MSG termasuk dalam kategori ADI (acceptable daily intake) atau asupan harian yang penggunaannya tidak dibatasi atau boleh dikonsumsi secukupnya.


Diungkapkan oleh ahli gizi dr. Yohan Samudra, SpGK jika MSG itu aman dikonsumsi dengan penggunaan yang secukupnya. "Kandungan MSG itu terdiri atas 78% glutamat, 12% natrium, dan 10% air. Untuk kadar natrium atau garamnya hanya sepertiga dari kadar natrium garam dapur biasa. Sehingga, menambahkan MSG pada masakan, maka dapat mengurangi asupan garam serta menghadirkan citarasa makanan yang lezat. Kelebihan asupan garam dapat berpotensi meningkatkan resiko hipertensi yang akan memicu penyakit lain seperti kardiovaskular, penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke. Sebagai konsumen, kita juga perlu pintar dalam memilih makanan yang terdapat hidden salt. Oleh karena itu, kita perlu menjadi konsumen yang cerdas dengan selalu mengecek label nutrition facts di balik kemasan,” ungkapnya.



Paparan informasi penting bersama ahli gizi itu pun dipraktekkan langsung dengan kegiatan cooking class. Dipandu oleh Chef Jordhi Aldyan, pada kegiatan cooking class itu setiap peserta yang terdiri dari dua orang diwajibkan untuk memasak dua menu harian. Kedua masakan itu adalah Capcay Seafood dan Ayam Crispy Saus Padang. Kedua masakan itu dibuat menggunakan bahan-bahan segar serta penggunaan bumbu spesial dari PT. Ajinomoto Indonesia, PT. Ajinex International, PT. Sasa Inti, dan PT. Daesang Ingredients Indonesia (anggota dari P2MI). Setia masakan yang dibuat itu pastinya lezat, rendah garam, dan bergizi. Cocok untuk dibuat dan disajikan untuk keluarga di rumah.


“Kami berharap, melalui acara MSG (Mbahas Seputar Gizi) hari ini, masyarakat dapat terinformasi mengenai fakta yang sebenarnya terkait MSG melalui pemberitaan dari rekan-rekan yang hadir. Selain itu, masyarakat dapat terpicu untuk bisa menerapkan gaya hidup sehat dengan mengontrol asupan gula, garam, lemak (GGL), sebagaimana yang dianjurkan juga oleh Kemenkes RI. Edukasi mengenai keamanan MSG kepada masyarakat juga turut digaungkan oleh para anggota kami di P2MI melalui berbagai aktivitas sehingga masyarakat tidak lagi merasa takut dalam menggunakan MSG," ujar Satria Pinandita selaku Ketua Asosiasi Persatuan Pabrik Monosodium Glutamat & Asam Glutamat (P2MI).




Comments


bottom of page