top of page
Maria Yuliana Kusrini

Pengalaman Kuliner Seorang Imam Darto

Imam Darto mengaku sangat suka makan. Ketika disinggung mengenai pengalaman kulinernya selama ini, ia pun dengan antusias menceritakannya. Berawal dari pengalaman kulinerna yang tidak terlupa, Darto langsung menceritakan pengalamannya saat berada di London, Inggris.



Menurut pria kelahiran Jakarta, 12 November 1982 itu, semua makanan di London harganya sangat mahal dan rasanya hambar. Ia pun mencoba makan ke restoran yang menyajikan masakan Asia, namun ternyata rasanya pun tetap hambar. Hingga akhirnya, ia pun terselamatkan dengan Chinese food di pinggir jalan yang harganya lebih bersahabat.


Selain pengalaman kuliner di Inggris, ia juga memiliki cerita tak terlupa usai dirinya mengunjungi Australia. “Pernah cobain makanan ekstrim, waktu pulang dari Australia. Ceritanya bawa pulang dendeng kangguru dan daging buaya. Ketika udah nyobain.. rasanya nyesel banget! Selain karena harganya yang mahal, rasa dagingnya pun nggak enak. Apalagi daging buayanya bau banget, bikin eneg. Nggak lagi-lagi deh,” terang Darto yang mengaku lebih suka makan di rumah karena lebih murah.


Diajak bernostalgia ke masa kecilnya, Darto yang mengawali karirnya sebagai penyiar radio ini mengaku memiliki camilan favorit. “Waah… ada tuh, mi kremes yang merek MAMI. Gw doyan banget sama itu. Tapi sekarang udah susah, udah nggak asik. Kalau sekarang terlalu ribet dan sok hipster, kue cubit masak red velvet? Kembalikan kue cubit setengah mateng sayaaa…,” jawabnya sambil melucu.



Di akhir percakapan, Darto mengaku jika dirinya suka dengan jenis masakan Korea. Menurutnya, masakan Korea itu menggunakan banyak bumbu rempah yang tajam dan bercitarasa asam. “Kalau dari luar Indonesia, paling suka itu masakan Korea. Karena masakan Korea masih pakai banyak rempah - rempah yang tajam, contohnya asem. Saya paling suka asem,” ungkap Darto yang menyukai Lidah Tumis Kecap hasil masakan istrinya.

Comments


bottom of page