top of page
Novi Amaliyah

Peringati Hari Pangan Sedunia, Unilever Ajak Masyarakat Peduli Pangan Lokal Berkelanjutan


Produk Unilever Indonesia
Kampanye Unilever Indonesia Memperingati Hari Pangan Sedunia

Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober, sayangnya ada beberapa fakta yang cukup memprihatinkan bagi Indonesia berkaitan dengan ketahanan pangan. Dimana Food Sustainabiity Index 2020 melaporkan Indonesia berada pada urutan ke 60 dari 67 negara. Peringkat ini sudah seharusnya menjadi keprihatinan berbagai pihak akan nasib ketahanan pangan Indonesia di masa mendatang.


Peringkat Indonesia yang cukup memprihatinkan ini dilihat dari tiga faktor indikator penting seperti bagaimana tantangan yang dihadapi Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan gizi, penerapan pertanian berkelanjutan, dan limbah makanan. Dari keprihatinan inilah Unilever Indonesia mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi membuat perubahan dengan lebih peduli pada pangan lokal serta berkelanjutan lewat kampanye Future Foods.

“Melihat fakta yang ada, pola makan harian masyarakat dan sistem pangan di Indonesia perlu terus dikembangkan untuk memastikan setiap orang bisa mengakses makanan berkualitas, tanpa mengeksploitasi planet bumi. Kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, produsen, industri, hingga konsumen sangat dibutuhkan, masing-masingnya memiliki peran dan tanggung jawab untuk ikut memberikan kebaikan menuju Indonesia yang lebih sehat dan lestari," jelas Hernie Raharja, Direktur Foods & Refreshements PT Unilever Indonesia, Tbk dalam Virtual Exclusive Interview Dengan Hernie Raharja: Peringatan Satu Tahun Komitmen “Future Foods” Unilever Indonesia.

Hernie Raharja, Direktur Foods & Refreshements PT Unilever Indonesia
Hernie Raharja, Direktur Foods & Refreshements PT Unilever Indonesia

Dalam penjelasannya Hernie juga mengungkapkan beberapa masalah nutrisi di Indonesia, dimana Saat ini 1 dari 3 anak Indonesia menderita stunting, 1 dari 3 orang dewasa mengalami obesitas, dan 40% masyarakat mengalami kekurangan zat gizi mikro. Sementara dari sisi sistem pangan, terdapat banyak tantangan untuk menerapkan pertanian berkelanjutan di Indonesia, seperti: menyusutnya lahan berkualitas akibat praktik pertanian yang tidak bertanggung jawab, masih rendahnya pengetahuan dan pemanfaatan teknologi pertanian berkelanjutan, kurangnya regenerasi petani, dan lainnya. Ditambah lagi, Indonesia tercatat sebagai negara penghasil limbah makanan terbesar nomor 2 di dunia, dengan jumlah 23-48 juta ton per tahun.

Sesuai dengan strategi bisnisnya, Unilever berkomitmen menumbuhkan bisnis secara bertanggung jawab sekaligus memberi kebaikan kepada masyarakat dan lingkungan. Hal inilah yang menjadi landasan bagi diluncurkannya komitmen ‘Future Foods’ secara global pada 2020 lalu. Dimana dengan mewujudkan upaya Unilever untuk secara bertanggung jawab menyediakan produk-produk makanan yang lebih sehat, berkelanjutan, mudah diakses, dan terjangkau bagi konsumen. Salah satunya dengan melakukan berbagai inovasi di semua produk Unilever dengan produk yang lebih bernutrisi sekaligus berbagai kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran pentingnya status gizi dan nutrisi dalam bahan makanan.


Salah satu kampanye terbaru yang diluncurkan Unilever Indonesia bertepatan dengan peringatan “World Food Day 2021” adalah kampanye “Lezat Tanpa Sisa”. Sebagai langkah Unilever Indonesia menyikapi masalah limbah makanan yang berpotensi merugikan lingkungan dan berdampak pula secara ekonomi, kampanye ini mengajak keluarga Indonesia mengurangi sisa makanan berlebih dengan mengolahnya kembali menjadi aneka menu lezat. Dimana Unilever Indonesia berbagi inspirasi aneka kreasi makanan menggunakan bahan dalam jumlah yang lebih optimal, ataupun menggunakan bahan-bahan makanan yang tersisa dari hidangan sebelumnya melalui https://www.masakapahariini.com/.


Selain itu Unilever juga menjalankan kampanye menciptakan pola makan dan sistem pangan yang lebih sehat dan berkelanjutan, mulai dari rumah. Sejalan dengan kampanye “Every U Does Good”, Unilever Indonesia dengan cara mengajak konsumen lebih bijak memilih brand yang tidak hanya berkualitas dan bernutrisi, namun juga mampu memberikan manfaat positif bagi lingkungan dan masyarakat.


World Food Day atau Hari Pangan Sedunia sendiri diperingati sebagai gerakan global untuk membebaskan manusia dari kelaparan dan kekurangan gizi, serta secara efektif mengelola sistem pangan. Hal ini menjadi sangat penting, karena nyatanya isu nutrisi dan ketahanan pangan masih menjadi masalah besar di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.


Comments


bottom of page