top of page

Telusuri Kuliner Khas Macau & Keindahannya

  • Gambar penulis: Maria Yuliana Kusrini
    Maria Yuliana Kusrini
  • 12 Jun
  • 2 menit membaca

Macau menjadi salah satu kota warisan UNESCO yang dikenal sebagai 'Surga Kuliner Asia'. Bagi para pelancong dan pencinta kuliner asal Indonesia yang mencari destinasi penuh citarasa sekaligus kaya budaya, Macau menjadi destinasi wajibnya. Sebagai “Kota Kreatif Gastronomi UNESCO”, Macau menawarkan kekayaan kuliner yang telah berkembang selama lebih dari 500 tahun yang memadukan pengaruh Portugis, Kanton, dan Asia Tenggara dalam satu tempat yang mudah dijelajahi.



Selama dua dekade terakhir, Macau berkembang menjadi pusat destinasi kuliner dunia, memperkuat posisinya sebagai “Pusat Pariwisata dan Rekreasi Dunia”. Kota ini pun menjadi standar baru untuk fine dining. Salah satu ikon kulinernya adalah Robuchon au Dôme di Grand Lisboa Macau, satu-satunya restoran di Macau yang mempertahankan tiga bintang Michelin selama 17 tahun berturut-turut sejak tahun 2009. Sementara itu, The Eight sebagai restoran dua bintang Michelin yang telah menyajikan inovasi citarasa Kanton sejak 2007.  


Tak hanya itu, kawasan Cotai juga begitu mencuri perhatian, khususnya dengan kehadiran Zuicho, restoran Jepang di Grand Lisboa Palace. Tahun ini, Zuicho memperoleh satu bintang Michelin untuk pengalaman omakase ala kappo yang imersif dan artistik. SJM Resorts juga menambah semarak industri kuliner Makau melalui restoran berbintang Michelin yang menghadirkan pengalaman bersantap inovatif memadukan citarasa Timur dan Barat, serta revitalisasi warisan budaya yang penuh warna.


Kuliner Macau juga tak lepas dari pengaruh warisan kolonial Portugis. Sebagai pelabuhan dagang antara Timur dan Barat selama lebih dari 400 tahun, Macau dikenal sebagai tempat lahirnya kuliner fusion pertama di dunia, yaitu masakan Macanese. Di Grand Lisboa Palace, terdapat sajian Macanese otentik atau hidangan Portugis kontemporer. Lisboa Bistrô 

menyajikan comfort food seperti bacalhau (ikan asin khas Portugis) hingga ayam Afrika. Sementara Mesa by José Avillez, restoran chef Portugis peraih dua bintang Michelin menawarkan pengalaman fine dining dengan pendekatan modern namun tetap berakar pada tradisi. 



Tak lengkap rasanya mengunjungi Macau tanpa menyusuri jajanan lokalnya. Kam Pek Market, sebuah bangunan warisan tiga lantai yang direstorasi oleh SJM menjadi destinasi kuliner lintas budaya. Mulai dari UMKM hingga merek heritage, terdapat pilihan kuliner Tiongkok, Portugis, Jepang, Thailand, Taiwan, serta street food lokal seperti bubur, mie wonton, dan dim sum. 


Macau sebagai sebuah destinasi penuh cerita, menawarkan banyak pengalaman kuliner untuk pengunjungnya. Mulai dari gang-gang tua di Taipa Village, ayam Afrika, kue bacalhau, pencuci mulut Serradura, hingga menikmati cocktail sambil menyaksikan pemandangan laut yang memukau. Macau menawarkan banyak pilihan, mulai dari pasar tradisional, restoran kelas Michelin, hingga kedai warisan budaya berkonsep modern.


2 Comments



Guest
Jun 12

Macau moviedle is truly a heaven for taste explorers! Every element in this article shows that this city is not just a place to eat, but a place to ‘dive into history through food’. I am personally most intrigued by Macanese fusion food—it’s like a cuisine with historical DNA. It’s important for culturally-inclined travelers to experience not just the flavors, but also the context behind each dish. For me, Macau is an edible history lesson!

Like
bottom of page