Pariwisata adalah industri yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Bahkan, melalui pariwisata, khususnya kuliner dan belanja digadang-gadang menjadi cara paling mudah dan paling cepat untuk hasilkan devisa atau pendapatan negara. Hal itu sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya.
Kuliner lengkap dengan historinya atau yang bisa juga dikenal dengan sebutan gastronomi diyakini akan membawa peningkatan ekonomi masyarakat. Kuliner atau gastronomi ini menghasilkan keuntungan paling tinggi jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Kuliner yang bisa dikatakan sebagai gastronomi setidaknya harus memiliki 5 kriteria. Yakni kuliner itu sudah jadi gaya hidup, harus menggunakan lokal produk di daerah setempat, ada hubungan dengan warisan budaya, harus ada strory telling, serta kuliner yang memiliki kandungan nutrisi dan baik untuk kesehatan.
Saat ini, Kementerian Pariwisata Indonesia sedang mengerjakan sebuah program untuk menetapkan Ubud, Bali sebagai Destinasi Gastronomi Dunia. Bertaraf global, destinasi itu akan ditetapkan oleh UN World Tourism Organization atau UNWTO. Program ini menjadi salah satu strategi sekaligus pengembangan wisata kuliner Indonesia agar dikenal dunia sebagai destinasi gastronomi tingkat Internasional. Kini, program ini sedang masuk pada tahap kunjungan tim yang ditunjuk oleh UNWTO untuk melakukan pendalaman dan penilaian atas destinasi di Ubud, Bali.
Tahap pengembangan produk wisata gastronomi Ubud ini melibatkan peran berbagai pihak, mulai dari pemerintahan kabupaten, pelaku industri pariwisata, hingga masyarakat setempat. Proses di lapangan akan berlangsung selama 8 hari di Ubud Gianyar dan sekitarnya. Pada tahap ini juga akan diberlakukan perencanaan dan strategi rekomendasi. Selanjutkan akan dilakukan penilaian kedua yang dijadwalkan awal bulan Agustus 2019 mendatang. Jika seluruh proses dilakukan secara benar, maka Ubud dapat dinyatakan sebagai destinasi gastronomi prototype UNWTO.
Program ini pun menjadi pertama kalinya diadakan di dunia. Jika lolos dan berhasil, Ubud Bali pun akan menyandang predikat sebagai Destinasi Gastronomi Dunia dan nantinya juga akan dipublikasikan ke Bandung dan JogjLoSemar (Jogjakarta, Solo, dan Semarang) yang dipilih sebagai destinasi kuliner di Indonesia selain Bali.
"Potensi Indonesia memang sangat besar, namun itu juga tergantung pada bagaimana dikembangkannya. Dibutuhkan juga kerja publik sektor dan kolaborasi unt mengembangkan itu untuk pada akhirnya bisa dijual. Potensi itu pun pada akhirnya bisa mengeluarkan potensi turis sekaligus pemerataan pendapatan dari sektor wisata," ungkap Aditya Amaranggana selaku Project Specialist UNWTO.
Comments