Sementara pemilihan nama untuk Bojana Food Stall sendiri memiliki arti khusus, dimana kata Bojana dalam bahasa sanksekerta, artinya “Tempat orang berkumpul untuk makan dan minum”. Bojana Food Stall akan mempersembahkan berbagai camilan tradisional di dalam besek kecil. Dengan konsep “grab and go” dan mengusung himbauan pemerintah Bali terhadap ramah lingkungan dengan menghindari plastik, tempat penyajian berbagai panganan di Bojana menggunakan besek. Nah, penasaran kan ? kalau ke Bali mampir yuk ke ASANA Artseum.
Maraknya art museum di berbagai negara termasuk Jakarta dan didukung dengan perkembangan era digital yang pesat, sangat memungkinkan jika pulau dewata ini memiliki art museum yang instagramable. Warisan kekayaan budaya dan seni pulau Bali dipadupadankan dengan seni Jawa akan menghasilkan keunikan seni terbaik warisan leluhur kita. ASANA Artseum Bali menjawab kebutuhan dan keinginan banyak orang untuk dapat melihat dan mengabadikan lewat foto menggunakan handphone yang bisa langsung posting di sosial media seperti instagram dan facebook.
ASANA Artseum Bali terletak di kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Bali. Selain memiliki 20 area/spot foto unik dengan nuansa tradisional yang sangat kental, area seluas 1200 meter persegi ini juga memiliki satu spot kuliner dengan nama “Bojana Food Stall” juga “Kriya Shop” took penjual berbagai souvenir dan kerajinan tangan lainnya.
ASANA Artseum Bali resmi dibuka untuk umum pada tanggal 8 Agustus 2019, dengan 20 area/spot foto, dimana setiap area/spot foto memiliki lampu khusus agar kualitas foto jadi lebih terang. 19 area/spot tersebut diantaranya : Angkul-Angkul (Balinese Doors), Gamelan Traditional Javanese & Balinese Ensemble, Teras Jawa (Javanese Terrace), Paon Balinese Kitchen, Ruang Tenun (Balinese Weaving Room), Bale Nelayan (Balinese Fishermen Hut), Balinese Couple “Mutual Attraction” by Abdul Aziz, Jendela Bali (Balinese Window Ornament), Ruang Seni The Balinese Art Chamber, Ruang Ukir Bali (Balinese Carving Chamber), Ruang Lukis (Balinese Painting Chamber), Puri Saren Agung (The King’s Palace), Rooma Madura (Madurese Traditional House), Wayang Kulit (Javanese Leather Puppet), Meja Rias Jawa (Javanese Dressing Table), Ruang Kerja Jawa, Bilik Piring (Javanese Traditional Plate), Ruang Tamu Jawa (Javanese Traditional Living Room), Tiang Lampu (Javanese Lamp Post), dan yang terakhir akan dibuka awal September 2019 area Ruang Topeng (Javanese Traditional Masks Infinity Room).
Sementara pemilihan nama untuk Bojana Food Stall sendiri memiliki arti khusus, dimana kata Bojana dalam bahasa sanksekerta, artinya “Tempat orang berkumpul untuk makan dan minum”. Bojana Food Stall akan mempersembahkan berbagai camilan tradisional di dalam besek kecil. Dengan konsep “grab and go” dan mengusung himbauan pemerintah Bali terhadap ramah lingkungan dengan menghindari plastik, tempat penyajian berbagai panganan di Bojana menggunakan besek. Nah, penasaran kan ? kalau ke Bali mampir yuk ke ASANA Artseum.
Comentarios