Kreasi Menu Khas Nusantara Manjakan Tamu Sembari Bertatap Muka
- Maria Yuliana Kusrini

- 18 jam yang lalu
- 3 menit membaca
Tamu merupakan salah satu restoran di Jakarta Selatan yang menyajikan ragam kreasi menu khas Nusantara. Resmi dibuka pada 27 Agustus 2025, restoran ini menghadirkan tempat makan yang begitu apik dengan sajian makanan yang pastinya sudah sangat familiar dan nyaman di lidah. Tamu pun hadir dengan mengusung konsep yang dinamis dan ingin menghadirkan suasana nostalgia bagi para tamunya.
Menempati lokasi di Jl. Aditiawarman No. 8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Tamu menempati area strategis karena berada di tengah perkantoran dan juga berdekatan dengan kawasan tempat tinggal. Hal itu lah yang menjadi alasan dipilihnya lokasi Tamu hadir di kawasan ini. Menjadi bagian dari Toma Group, penamaan Tamu sendiri berasal dari kata 'TAtap MUka'. Pemilihan itu disesuaikan dengan filosofi dari management yang ingin menghadirkan tempat makan sebagai area bertemu atau bertatap muka.
"Pemilihan nama Tamu berasal dari kata 'tatap muka'. Jadi sambil makan, orang biasanya bertemu dan bertatap muka. Itulah keterikatannya dengan makanan, connecting people lewat makanan. Di sini, kami menyajikan makanan yang sudah familiar dengan mengusung konsep dinamic dan nostalgic. Masakan yang kami hadirkan berupa makanan Indonesia yang bisa untuk kantoran dan itu sangat cocok buat lidah sebagian besar orang. Lokasi kami juga memiliki kemungkinan besar bagi orang-orang untuk mampir sambil menunggu kemacetan pulang kantor," jelas Riyan Mudadalam selaku General Manager Toma Group yang menaungi Tamu.
Meskipun restoran yang menghadirkan pilihan menu Indonesia sudah banyak, namun Tamu tetap yakin akan ragam menu yang disuguhkan. Tamu lebih menghadirkan pilihan menu khas Nusantara yang berpegang pada akar makanan itu sendiri dan sesuai dengan daerah asal makanannya. Ragam pilihan menu yang bisa dijumpai di Tamu ini menjadi pilihan menu sentimental bagi para chef dan juga managemen.
Pengunjung yang datang ke Tamu akan menemukan menu yang akan menghadirkan nostalgia. Mulai dari kreasi bakwan jagung yang bernama Milu Jagung, Gado-gado yang dihadirkan dengan tampilan aslinya, Rujak Ikan yang dibuat menggunakan ikan ekor kuning sebagai bahan bakunya, gohu Indonesia Timur, hingga Sambel Goreng Otot yang menggunakan pete dan juga kerupuk kulit sebagai makanan asli Cirebon. Sebagai pilihan menu yang lebih dinamic, Tamu menyuguhkan pilihan Pepes Ikan yang penyajiannya tidak menggunakan daun pisang, Urap Timun, Sayur Asem, Empal Gentong, hingga aneka pilihan sate yang memiliki potongan daging lebih besar.
Meski bisa dibilang sebagai restoran baru, namun Tamu ini sudah memiliki beberapa pilihan menu favorit dan paling banyak dipesan oleh tamunya. Beberapa menu favorit itu antara lain Sate Ayam, Sate Kambing, hingga Konro Pipi Sapi yang dagingnya lembut dengan citarasa bumbu yang demikian meresap. Tak hanya itu saja, Tamu juga memiliki deretan menu rekomendasi lainnya yang menarik untuk dijajal. Mulai dari Domba Tinorangsak, Sop Ikan Segar yang rasanya mirip dengan ikan tude khas Manado, Nasi Kecombrang, Tumis Genjer dan Bunga Pepaya, hingga Nasi Rumah Nenek.
Untuk dessertnya, Tamu menawarkan Bugis Mandi yang disajikan bersama lime sorbet, Klapertart, Pisang goreng renyah dengan paduan saus kaya, hingga Bolu Tape Keju. Untuk minumannya, ada Teh Tamu, Es Kopi Tamu, Wedang Uwuh, aneka jamu, dan juga berbagai jus menyegarkan. Seluruh hidangan yang disajikan pun ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 45.000,- hingga Rp 395.000,- berupa olahan ikan baramundi seberat 1 kg.
Berkapasitas 115 tempat duduk, Tamu memiliki dua area duduk yang berupa area dining (non smoking) dan glasshouse sebagai area smoking. Kedua area itu menempati area indoor atau dalam ruangan, sehingga kenyamanan para tamu pun sangat terjamin. Bagi tamu yang membutuhkan area lebih privat, Tamu juga menyediakan dua ruang VIP atau privat. Ruangan pertama mampu menampung 6 orang dan untuk ruangan kedua untuk 10 orang. Privat room ini pun sudah dilengkapi dengan TV dan konektor untuk memudahkan tamu yang ingin mengadakan meeting.
"Kebanyakan tamu kami diperkiraan umur 5-70 tahun. Di akhir pekan, kebanyakan tamu yang datang bersama keluarga. Kami ingin menjadikan Tamu ini sebagai rumah kedua untuk para tamu. Jadi meskipun tampilan restoran kami seperti ini, tapi kami tetap menyiapkan kobokan dengan menggunakan kendi untuk para tamu yang ingin makan menggunakan tangan. Tamu buka setiap hari antara jam 10.00 - 22.00 WIB dan untuk moment Natal, kami menyediakan hampers Natal berupa masakan Ayam Kodok dan Kambing Guling yang bisa dipesan, tambah Riyan Mudadalam.





























Komentar