top of page

Starbucks Barista Championship 2022

Maria Yuliana Kusrini

Setelah vakum selama dua tahun, Starbucks akhirnya tahun ini bisa kembali mengadakan kompetisi Barista Championship yang sebelumnya selalu rutin diadakan di Indonesia. Kompetisi bergensi ini sendiri sudah diadakan sejak tahun 2015 di Indonesia dan telah menjadi ajang bagi barista Starbucks untuk menampilkan keahlian mereka di bidang kopi. Kompetisi tahun ini sendiri diikuti lebih dari 500 partner (sebutan untuk karyawan Starbucks) dari seluruh wilayah di Indonesia.



Melalui serangkaian proses seleksi ketat selama tiga bulan, akhirnya terpilih tiga finalis barista terbaik yang telah menunjukkan keahliannya dalam menyajikan kreasi minuman kopi. Tiga barista Starbucks yang maju ke babak final adalah Cava Timotius Sedayu Bramono dari Starbucks Reserve Dewata Bali, Hadiannisa Cahyani dari Starbucks Gajah Mada Semarang, dan Yohannes dari Starbucks Mall Puri Indah Jakarta. Ketiga barista berprestasi ini menunjukkan keterampilan dan kompetensi mereka dalam tiga aspek penilaian dalam pembuatan Espresso Beverage dengan teknik Pour Over, Latte Art, dan Signature Beverage.

 

Kompetisi itu pun akhirnya dimenangkan oleh Cava Timotius Sedayu Bramono setelah melalui persaingan yang cukup kompetitif. Saat berkompetisi, pria yang akrab disapa Cava itu menghadirkan Signature Beverage bernama The Specialist yang memadukan kopi Aceh yang dipadukan dengan dua bahan lain, yakni Botanical Liquid yang dibuat dari 6 macam rempah dan Sirup Bunga Cempaka. Saat proses membuat minuman itu pun, Cava mengemasnya dengan sangat baik dengan konsep menceritakan perjalanan Kopi Starbucks yang berawal dari perjalanan di Medan, Bali dengan proses roasted, hingga Tanah Papua yang belum lama ini membuka dua outlet terbarunya Starbucks.



“Saya benar-benar bersyukur dan tidak menyangka bahwa saya bisa melangkah sampai sejauh ini. Sungguh sebuah kehormatan bagi saya dan saya percaya bahwa dengan kekuatan doa, dukungan dari orang-orang terdekat, serta usaha maksimal yang dilakukan bisa membawa siapapun menuju tempat tertinggi, termasuk saya di hari ini. Semoga ke depannya saya bisa mengikuti ajang kompetisi di tingkat internasional dan membawa kebanggan untuk Indonesia. Untuk bisa menjadi seorang barista baik, kita harus terus belajar, mau coba terus, dan harus punya rasa penasaran yang tinggi,” ungkap Cava yang mengaku sangat suka ngopi, bahkan sejak dirimu belum memulai karirnya sebagai seorang barista.

People, planet, coffee – itu adalah tiga pilar esensial bagi Starbucks, dan untuk menemukan orang-orang memiliki keterampilan yang  mumpuni di balik kopi yang tersaji, itulah yang hendak dicari oleh Starbucks Barista Championship (SBC). “Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia dan kopi telah berperan cukup besar di tengah kehidupan sebagian masyarakat, termasuk profesi sebagai seorang barista. Sejak pertama kali Starbucks hadir di Indonesia pada 2002, perusahaan melihat adanya potensi pada barista kami yang memiliki kemampuan, keterampilan serta talenta luar biasa. Antusiasme tahun ini sungguh luar biasa! Ada lebih dari 500 partner yang ikut berkompetisi dan kami menyaring yang terbaik dari seluruh daerah. Ajang ini sendiri adalah sebuah sarana bagi partner kami untuk dapat mengasah dan menampilkan kemampuan terbaiknya,” terang Anthony McEvoy selaku pemimpin PT Sari Coffee Indonesia, pemegang lisensi merek Starbucks di Indonesia.



Sejak membuka gerai pertamanya 20 tahun yang lalu di Indonesia, hari ini, perusahaan menawarkan banyak cara bagi pelanggan untuk terhubung dengan keluarga dan teman-teman mereka melalui secangkir kopi Starbucks berkualitas tinggi. Dalam misinya untuk membuat perbedaan dalam kehidupan orang-orang yang terhubung dengan Starbucks, perusahaan berusaha untuk menciptakan dampak positif dalam komunitas yang dilayaninya. Pada tahun 2020, Starbucks membuka Community Store pertama di lingkungan Tanah Abang Jakarta, untuk menciptakan peluang pendidikan bagi kaum muda di Tanah Abang, diikuti oleh Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program (SCYEP) dalam mendukung pemberdayaan kaum muda. Bekerja sama dengan Farmers Support Center di Berastagi, Sumatera Utara, lebih dari 500.000 benih kopi telah disumbangkan kepada petani kopi melalui program Art in the Cup. Dan sebagai apresiasi kepada para responden garis depan wabah Covid-19, lebih dari 50.000 cangkir minuman telah disumbangkan ke rumah sakit dan pusat vaksinasi. Sejak pembukaan gerai pertama di Plaza Indonesia 20 tahun lalu, Starbucks Indonesia telah berekspansi ke 41 kota, dengan lebih dari 4.300 mitra dengan bangga mengenakan apron hijau.

Comments


bottom of page