top of page
  • Maria Yuliana Kusrini

Cara Mengolah dan Memilih Ayam Kampung ala Chef Andry Stefanus


Ayam menjadi salah satu lauk yang paling disukai oleh hampir semua orang. Selain mudah ditemukan, daging ayam juga mudah diolah atau dimasak dan bisa dipadukan dengan bahan lainnya. Harganya pun masih cukup terjangkau dibandingkan dengan harga daging sapi ataupun kambing. Ayam sendiri punya beberapa jenis berbeda, salah satunya adalah ayam kampung. Jenis ayam ini dinilai lebih bergizi dan memiliki citarasa yang lebih gurih ketimbang ayam boiler atau jenis ayam lainnya.


Diungkapkan oleh Chef Andry Stefanus selaku Executive Chef The Sultan Hotel & Residence Jakarta jika daging ayam kampung punya rasa yang agak amis. Untuk itu dibutuhkan cara yang sedikit berbeda saat menangani ayam kampung. “Setelah dibersihkan dan dicuci, ayam bisa dikasih perasan jeruk nipis atau cuka dan ditambah garam. Diamkan selama lima menit, baru kemudian bisa diolah,” ungkap Chef Andry. Dengan melakukan proses itu, maka olahan ayam kampung yang dimasak pun akan terbebas dari rasa amis yang mengganggu.

Selain cara pengolahannya yang sedikit berbeda dengan jenis ayam lainnya, juga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membeli ayam kampung. Cara paling mudah untuk membedakan ayam kampung dengan jenis ayam lainnya adalah dengan melihat kakinya. Ayam kampung memiliki warna kehitaman atau sedikit hitam pada bagian kakinya, dimana itu biasanya tidak ada di kaki ayam jenis lain.

Untuk memilih ayam kampung yang segar dan sehat bisa dilihat dari tampilan ayamnya. Ayam yang baik biasanya memiliki warna yang putih berkilau dan daging yang kenyal. Ayam yang segar biasanya juga tidak memiliki aroma. Jadi apabila daging ayamnya punya aroma amis, kemungkinan daging ayam itu sudah lama. “Cara pilih ayam kampung itu bisa dilihat dari warnanya yang fresh, terlihat putih berkilau. Ayam yang segar juga tidak punya aroma, tapi kalau sudah lama biasanya suka bau amis,” tutup Chef Andry.



bottom of page