top of page
  • Maria Yuliana Kusrini

Kanchanaburi yang Sarat Sejarah

Kanchanaburi sebagai destinasi wisata baru di Thailand. Wilayah ini selalu diidentikkan sebagai lokasi wisata sejarah, karena menjadi salah satu area yang digunakan saat Perang Dunia II.


Salah satu ikon dari Kanchanaburi adalah Bridge River Kwai atau World War II Bridge Kanchanaburi yang berusia ratusan tahun. Terdapat sebuah jembatan rel kereta api yang ada di atas Sungai Kwai. Selain masih aktif dilewati oleh kereta, jembatan ini juga bisa dilewati oleh orang dengan cara berjalan kaki. Bahkan banyak wisatawan yang selfie ataupun foto di atas jembatan ikonik ini. Di sisi sungai juga terdapat tempat makan, pasar, serta ada juga deretan truck militer yang dijadikan food truck di area Prisoner of War Camp.


Ingin mengenal kebudayaan tradisional masyarakat Siam atau Thailand, maka wajib mengunjungi tempat wisata bernama Mallika. Di tempat ini, pengunjung akan disambut pintu gerbang besar berwarna putih dengan pintu berwarna merah. Di area depan ini, berjajar rapi becak tradisional Thailand yang bernama ‘Rickshaw Service’ atau ‘buggy’ yang siap mengantarkan pengunjung masuk ke dalam Mallika. Untuk menaikinya dikenakan biaya sebesar 50 bath per orang. Selama berada di tempat ini, pengunjung juga bisa menyewa dan mengenakan pakaian tradisional Thailand.

Menyusuri area Mallika, kita bisa menemukan rumah khas Mallika, jajaran toko atau pasar yang menjual aneka makanan tradisional mereka, kebiasaan hidup mereka sehari-hari seperti bertani, hingga pertunjukan budaya berupa tarian khas Thailand. Di area pasarnya, seluruh penjualnya mengenakan pakaian khas wanita atau pria Thailand. Pengunjung yang ingin berbelanja di tempat ini, diharuskan menggunakan uang khusus yang bisa ditukarkan di area Mallika.


Datang ke Kanchanaburi, jangan lewatkan kedai kopi yang menawarkan pemandangan sawah nan indah. Bernama Menna Café, pengunjung yang datang ke tempat ini bisa memesan kopi serta minuman lainnya. Pilihan kopinya banyak, mulai dari Americano, Latte, Cappuchino, Espresso, Mocha, hingga Macchiato. Sedangkan minuman selain kopinya juga hadir unik, speerti Blue Pea with Milk, Thai Tea with Milk, Rose Tea, hingga Green Tea with Milk. Tidak hanya bisa menikmati segelas kopi dengan cake, kami juga bisa selfie di seluruh area ini. Rasanya puas berfoto di area ini yang berlatar sawah hijau dan kuil di kejauhan.


Kami juga sempat menyantap hidangan vegetarian di On’s Thai-Issan saat makan malam di Kanchanaburi. Di tempat itu kami mencicipi berbagai hidangan vegetarian, seperti nasi goreng, pad thai, tom yum soup, dan lainnya. Kami juga sempat bersantap siang di Kung Aob Phu Khao Fai yang lokasinya di Provinsi Nakhon Pathom. Deretan menu khas Thailand bisa kami nikmati di sini secara sharing. Seru dan pastinya makin mempererat kebersamaan di antara kami ber-12.


Perjalanan kami di Kanchanaburi diakhiri dengan menumpangi kereta api. Kami menaiki kereta api dari stasiun Nakhon Pathom dan turun di stasiun Salaya. Perjalanan selama 15-20 menit ini menghadirkan pengalaman dan kesan berbeda bagi kami yang baru pertama kali menaiki kereta api di Thailand.




bottom of page