Feta adalah keju lembut yang terbuat dari susu domba atau kombinasi susu domba dan susu kambing. Di Yunani, feta diawetkan dengan air garam yang asin. Keju ini dikenal sebagai keju acar karena biasa dinikmati dengan aneka sayuran acar maupun salad. Feta memiliki rasa yang lebih tajam dan asin seiring bertambahnya usia dan kejunya menjadi lebih keras.
Keju Feta berwarna putih krem dengan lubang kecil dan tekstur yang rapuh. Biasanya disajikan dalam bentuk kotak tanpa kulit kue persegi tanpa kulit, atau keju ini biasanya juga ditemukan dalam kemasan kedap udara dengan bentuk yang sudah dihancurkan tanpa air garam maupun rempah tambahan.
Keju Feta otentik dari Yunani memiliki tekstur yang lembut dan rapuh. Keju ini dibuat secara tradisional menggunakan susu domba, yang secara alami mengandung lemak dua kali lipat dari susu sapi.Standar modern produksi keju ini, diatur oleh status penunjukan asal yang dilindungi protected designation of origin (PDO) memungkinkan produsen untuk mencampurkan susu domba hingga 30 persen dan susu kambing.
Feta telah ada selama berabad-abad, dan hampir setiap makanan Yunani mengandung keju feta didalamnya. Keju Feta lebih rendah lemak dan kalori daripada keju tua seperti cheddar atau parmesan dan memiliki lebih banyak kalsium dan vitamin B daripada keju lunak seperti ricotta atau keju cottage. Namun, air garam menghasilkan kandungan natrium yang tinggi, jadi feta tidak boleh dikonsumsi oleh mereka yang membatasi asupan garam.
Di Yunani, metode produksi tradisional dimulai dengan penambahan rennet dan kasein ke susu domba yang dipasteurisasi atau mentah, susu kambing, atau campuran keduanya. Setelah susu mengental, kemudian dadih dipisahkan, ditekan ke dalam cetakan, dan sisa whey dikeringkan. Pembuat keju memotong feta menjadi balok yang lebih kecil, feta dalam Bahasa Yunani berarti diiris, lalu diberi garam dan keringkan selama dua hari sebelum merendamnya dalam air garam, di mana keju ini dibiarkan menua selama satu minggu sampai beberapa bulan tergantung kebutuhan.