
Garam mungkin jadi salah satu bahan yang paling dikenal dalam dunia kuliner, garam dikenalsebagai bahan pengawet dan penyedap makanan. Bahan satu ini telah digunakan untuk mengawetkan makanan selama ribuan tahun dan merupakan bumbu yang paling umum digunakan. Selain itu garam juga memainkan peran lain yang kurang dikenal dalam makanan yang kita makan seperti garam mengandung salah satu nutrisi penting yang dibutuhkkan tubuh yaitu yodium, selain itu garam juga memberikan rasa dan tekstur, serta meningkatkan warna. Untuk alasan ini, garam digunakan dalam banyak produksi makanan, itulah sebabnya kandungan natrium dalam makanan olahan sangat tinggi. Berikut 6 fungsi garam dalam makanan.
Pengawet Makanan
Garam digunakan sebagai bahan pengawet makanan alami. Proses pengawetan makanan seperti daging dan makanan lain adalah salah satu metode pengawetan makanan tertua yang pernah ada. Metode ini banyak digunakan sebelum lemari es tersedia. Mikroba yang dapat merusak makanan membutuhkan kelembapan untuk tumbuh, garam bertindak sebagai pengawet dengan mengeluarkan kelembapan dari makanan. Banyak mikroba penyebab penyakit juga tidak dapat tumbuh dengan adanya garam. Air garam juga sering digunakan untuk merendam makanan yang diawetkan. Brining adalah salah satu metode mengawetkan merendam makanan dalam air yang sangat asin, dimana air garam ini mengawetkan dan memberi rasa pada makanan.
Peningkat Tekstur
Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa garam berperan besar dalam menciptakan tekstur pada makanan. Saat membuat roti yang menggunakan ragi misalnya, jumlah garam sangat mempengaruhi laju fermentasi ragi dan pembentukan gluten, kedua bahan ini akan sangat mempengaruhi tekstur akhir roti.Garam juga memiliki efek yang sangat besar pada gelatinisasi protein, yang terjadi dalam produksi keju dan banyak jenis daging olahan seperti sosis, bologna, dan ham. Dalam produk daging olahan, garam membantu mempertahankan kelembapan, sehingga dibutuhkan lebih sedikit lemak jenuh. Saat steak diasinkan pada waktu yang tepat, hal itu akan mendorong daging untuk mengeluarkan lebih banyak cairan, menghasilkan steak yang juicy dan lebih bercitarasa. Kristal garam berukuran besar juga sering digunakan untuk menambahkan tekstur yang renyah, seperti pada pretzel yang lembut dan keras.
Penambah Rasa
Garam bekerja dengan berbagai cara untuk meningkatkan cita rasa makanan. Tidak hanya menciptakan elemen rasa "asin", salah satu rasa yang paling diinginkan oleh manusia, tetapi garam juga dapat memengaruhi rasa lainnya, seperti manis dan pahit. Dalam jumlah sedikit, garam akan menambah rasa manis, itulah mengapa terkadang garam ditaburkan pada buah segar atau ditambahkan pada permen seperti karamel. Garam juga dapat melawan rasa pahit dalam makanan seperti ditaburi pada irisan pare sebelum dimasak untuk mengurangi citarasa pahit pare. Garam juga akan membantu melepaskan molekul tertentu dalam makanan, memunculkan rasa beberapa bahan dan membuat makanan lebih beraroma.
Sumber Nutrisi
Garam meja murni terdiri dari sekitar 40 persen natrium dan 60 persen klorin. Nutrisi di dalam garam memiliki peran penting untuk kelangsungan hidup. Sodium diperlukan untuk membantu mengendurkan dan mengencangkan otot, melakukan impuls saraf, dan mempertahankan keseimbangan mineral dan air dalam tubuh. Sebagian besar garam meja juga mengandung yodium untuk mencegah defisiensi yodium, yang dapat menyebabkan gangguan tiroid, termasuk gondok.
Pengikat
Garam dapat membantu membentuk gel protein, garam dapat digunakan sebagai bahan pengikat. Ketika garam ditambahkan ke makanan seperti sosis atau daging olahan lainnya, dapat menyebabkan gelatinisasi protein yang kemudian menyatukan dan mengikatnya.
Penambah Warna
Warna cerah dari banyak jenis daging olahan, seperti ham atau hot dog, sebagian disebabkan oleh garam. Kehadiran garam membantu mempromosikan dan mempertahankan warna dan mencegahnya berubah menjadi abu-abu atau buram. Garam juga meningkatkan karamelisasi pada kerak roti, yang membantunya mendapatkan warna keemasan.
Kommentare