top of page
  • Novi Amaliyah

7 Efek Berbahaya Terlalu Banyak Makan



Ada yang berbeda dari perayaan Lebaran tahun ini karena penerapan pembatasan sosial berskala besar(PSBB) akibat COVID-19, ritual mengunjungi sanak saudara jadi dilakukan secara virtual.

Meski begitu ritual makan bersama seusai melakukan sholat Ied adalah salah satu yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Idul Fitri berarti waktunya menikmati berbagai sajian Hari Raya Lebaran seperti Opor, Ketupat, Rendang, dan masih banyak lainnya.

Biasanya masing-masing keluarga punya sajian khas saat merayakan Lebaran. Yang pasti, beragam kue kering seperti Nastar, Kaastengel, Putri Salju pasti selalu tersedia di meja tamu. Banyak makanan enak yang disajikan saat perayaan Hari Raya Lebaran membuat kita terkadang jadi makan berlebihan dan terlalu banyak dari biasanya.

Belum lagi kue-kue dan camilan lain yang hanya ada saat Lebaran. Meski terlihat sederhana jangan sepelekan efek berbahaya dari makan berlebihan dalam jangka panjang. Dilansir dari Healthline, ada 7 efek berbahaya dari kebiasaan makan berlebihan. Yuk, simak bahaya dari makan berlebihan dalam jangka panjang sebagai berikut.


Meningkatkan kelebihan lemak tubuh

Kebiasaan makan berlebihan berkaitan erat dengan kelebihan lemak dalam tubuh dan obesitas. Karena tubuh mengalami kelebihan kalori. Untuk menghindari kenaikan lemak, fokuslah pada asupan protein tanpa lemak dan sayuran non-tepung saat makan. Seperti brokoli, mentimun,kol, kembang kol, seledri, terung, jamur, bayam, tomat, selada.


Dapat Mengganggu Pengaturan Rasa Lapar

Kebiasaan makan berlebihan pada tahap kronis dapat mengesampingkan fungsi kerja hormon yang mengontrol saat kenyang dan lapar, sehingga sulit untuk menentukan kapan tubuh membutuhkan makanan atau lapar.


Meningkatkan Risiko Berbagai Penyakit

Kebiasaan makan berlebihan kronis juga dapat meningkatkan obesitas dan resistensi insulin, dua faktor risiko utama untuk sindrom metabolik tubuh.  Dimana sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.


Dapat Merusak Fungsi Otak

Dalam jangka panjang kebiasaan makan berlebihan kronis dan obesitas berkaitan erat dengan sedikit penurunan kognitif dengan penuaan, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan. Beberapa studi menunjukkan kebiasaan makan berlebihan secara terus-menerus dan obesitas menimbulkan penurunan mental pada orang dewasa dibandingkan dengan mereka yang tidak makan berlebihan. Satu studi pada orang dewasa yang lebih tua menemukan bahwa kelebihan berat badan mempengaruhi memori secara negatif, dibandingkan dengan individu dengan berat badan normal.  Namun masih perlu dilakukan lagi lebih banyak penelitian untuk mengidentifikasi sejauh mana dan mekanisme penurunan mental terkait dengan makan berlebihan dan obesitas.


Dapat Membuat Mual

Makan berlebihan akut dapat menyebabkan rasa mual dan gangguan pencernaan karena makanan dalam jumlah besar di dalam perut yang menghambat kerja sistem pencernaan secara optimal.


Menyebabkan Gas Berlebihan dan Kembung Mengosumsi banyak banyak makanan pedas dan berlemak, serta minum minuman bersoda dapat menyebabkan gas dan kembung. Untuk menghindari kelebihan gas dan kembung dengan cobalah untuk makan perlahan, menunggu sampai setelah makan selesai baru minum. Selain itu kurangi ukuran porsi makanan mengandung gas.


Mudah Mengantuk

Makan berlebihan dapat menyebabkan beberapa orang merasa mengantuk atau lamban. Ini mungkin karena produksi insulin berlebih, yang menyebabkan gula dalam darah rendah sehingga mengakibatkan kantuk. Kadar gula darah yang rendah juga mengakibatkan gejala lain seperti detak jantung yang cepat dan sakit kepala.


Foto.Sumber Shutterstock

bottom of page