top of page
  • Maria Yuliana Kusrini

8 Cabai Dari Berbagai Negara yang Menggetarkan Lidah

Masakan bercitarasa pedas memang selalu sukses membuat siapa pun merasa ketagihan. Tak heran jika masak tanpa menggunakan cabai sering kali dianggap ada yang kurang. Indonesia sendiri dikenal sebagai salah satu negara yang punya deretan menu khas bercitarasa pedas. Selain Indonesia, berbagai negara lainnya ternyata juga punya cabai khasnya masing-masing. Dan berikut ini 8 jenis cabai dari beberapa negara itu.

Foto: Dok. Istimewa

Bhut Jolokia

Cabai yang satu ini memiliki citarasa pedas yang super ekstrim. Bahkan Bhut Jolokia ini pernah dinobatkan Guinness World Record sebagai cabai paling pedas sedunia. Cabai yang asalnya ditemukan di Changpol, India ini konon kepedasannya seribu kali lipat dari kepedasan cabai rawit. Saking pedasnya, cabai ini juga disebut dengan julukan 'cabai setan'.


Habanero

Cabai ini dikenal sebagai cabainya warga Meksiko dan sering digunakan sebagai salah satu bahan bumbu pada masakan di sana. Keunikan dari cabai Habanero ini adalah dari citarasa pedasnya yang begitu 'nendang' dan sukses membuat lidah bergetar saat memakannya. Selain punya rasa pedas, cabai jenis ini juga punya aroma yang segar dan juga aroma wangi bunga.


Tabasco

Cabai Tabasco juga punya citarasa pedas yang begitu menggigit. Bentuknya mirip dengan cabai rawit namun dengan ukuran yang lebih panjang sedikit. Cabai ini dikenal karena diracik dan dibuat saus dengan nama yang sama dan disebarkan sejak tahun 1869. Awalnya pada tahun 1868, Edmund McIlhenny (pembuat dan penemu saus Tabasco) menanam cabai tabasco di Avery Island, Louisiana untuk saus produksinya itu. Cabai yang dibuat saus cabai ini pun berkembang dan bertahan hingga saat ini.


Thai Chili

Dari namanya saja, sudah bisa dipastikan jika cabai ini berasal dari Negara Gajah Putih, Thailand. Meski begitu, cabai jenis ini juga banyak ditemukan di beberapa negara lainnya seperti Filipina bahkan juga Indonesia. Cabai yang jika di Indonesia dikenal dengan sebutan cabai rawit ini sering dijadikan sebagai bumbu dan bahan utama masakan di Thailand. Baik itu sebagai sambal ataupun campuran pada berbagai masakan khas Thailand yang punya ciri khas rasa asam, pedas, dan sedikit manis asin.

Rocoto

Cabai Rocoto ini banyak ditemukan dan digunakan oleh masyarakat di kawasan Amerika Selatan. Masyarakat di sana sering menggunakan jenis cabai ini untuk bahan bumbu dari masakan yang mereka buat. Cabai Rocoto punya bentuk bulat menyerupai tomat dengan ketebalan kulit yang menyerupai paprika.



Pimento

Berbeda lagi dengan pimento, cabai yang berasal dari Negara Spanyol ini. Cabai ini juga dikenal dengan sebutan Cherry Pepper atau cabai ceri. Itu karena tampilannya memang sekilas menyerupai ceri dengan warna merah. Masyarakat di Spanyol sering menjadikan cabai ini sebagai campuran saat mengolah zaitun. Pimento memiliki aroma yang begitu khas dan aromatik, sehingga aneka masakan pun akan menjadi lebih spesial.




Pepperoncini

Sedangkan untuk kawasan Italia dan Yunani terdapat jenis cabai bernama pepperoncini. Di Italia sendiri, cabai ini lebih sering disebut sebagai cabai atau bumbu 'Tuscan'. Itu karena cabai ini pertama kali ditemukan di kawasan Tuscany, Italia. Meski masuk dalam kategori cabai, namun cabai jenis ini tidak memiliki citarasa pedas pada umumnya. Biasanya, pepperoncini ini diolah sebagai salah satu bahan pada makanan pembuka, seperti salad yang sering disantap oleh orang Yunani.

Sweet Bell Pepper

Tampilan cabai ini agak gemuk dan tidak terlalu panjang. Sekilas mirip dengan paprika, namun dengan ukuran yang lebih kecil. Cabai ini juga memiliki warna yang beragam seperti paprika, mulai dari hijau, kuning, dan merah. Meski disebut sebagai cabai, namun rasa pedasnya nyaris tidak ada sama sekali, melainkan lebih menyuguhkan rasa manis. Memiliki banyak kandungan Vitamin A dan Vitamin C, Sweet Bell Pepper ini lebih banyak dijadikan campuran salad atau menjadi hiasan pada masakan.

bottom of page