top of page
  • Novi Amaliyah

8 Langkah Menyimpan Kentang Agar Tahan Lebih Lama


Di masa seperti sekarang ini dimana untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19, pemerintah sudah mengeluarkan imbauan untuk sebisa mungkin tidak keluar rumah. Kecuali untuk hal-hal yang begitu mendesak seperti berbelanja kebutuhan makanan pokok sehari-hari. Untuk menyiasatinya saat berbelanja beberapa kebutuhan pokok kamu bisa memilih bahan-bahan yang bisa disimpan cukup lama untuk persediaan beberapa hari.


Namun begitu hindari menyetok dalam jumlah banyak karena beberapa bahan makanan tidak bisa disimpan terlalu lama. Kentang bisa jadi salah satu bahan yang disimpan cukup lama, asalkan perhatikan cara penyimpanannya dengan benar. Memperhatikan kondisi penyimpanan bisa membantu kentang tahan lebih lama. Karena suhu dan kelembapan yang hangat dapat mendorong tumbuhnya tunas pada kentang. Paparan cahaya juga meningkatkan racun glikalkaloid terbentuk. Berikut langkah-langkah untuk menyimpan kentang agar tahan lebih lama sebelum dikonsumsi.


1. Hindari menyimpan kentang mentah di tempat terbuka begitu saja. Sebaliknya, simpan kentang di tempat yang sejuk, gelap, kering, seperti dapur, ruang bawah tanah, lemari, atau kabinet yang tidak terkena sinar matahari matahari langsung.


2. Selain itu, kentang mentah sebaiknya disimpan dalam wadah - seperti kotak, mangkuk terbuka, atau kantong berlubang - yang memungkinkan udara bersirkulasi di sekitar umbi. Hindari menyimpan dalam kantong atau wadah kedap udara.


3. Meskipun suhu dingin ideal untuk penyimpanan kentang, kentang segar tidak boleh disimpan di lemari es atau freezer. Hal ini dapat menyebabkan kecoklatan dan pelunakan, kadar gula yang lebih tinggi, dan bahkan peningkatan akrilamida. Acrylamides atau akrilamida adalah senyawa yang kadang-kadang terbentuk dalam makanan bertepung setelah mereka dimasak pada suhu tinggi. Karena oleh beberapa organisasi senyawa ini diklasifikasikan sebagai penyebabkemungkinan karsinogen.


4. Jika memungkinkan, pisahkan kentang dari bahan makanan lainnya. Ini akan meminimalkan paparan terhadap gas etilen yang dapat mempercepat sprouting atau pembusukan.

5. Sebagai aturan praktis, kentang yang dimasak harus didinginkan pada suhu 40 ° F (4 ° C) atau di bawahnya, sementara kentang beku harus disimpan pada suhu 0 ° F (-18 ° C).


6. Lalu bagaimana kalau kentang yang kamu simpan terlanjur mengeluarkan tunas. Kentang yang memiliki tunas yang baru tumbuh masih aman untuk dikonsumsi. Pastikan buang dulu tunas-tunas yang terlanjur tumbuh. Karena tunas ini tidak boleh dikonsumsi, tunas mengandung solanin, chaconine, dan glikoalkaloid beracun lainnya. Senyawa ini dapat memiliki efek samping yang serius, termasuk gejala neurologis dan pencernaan seperti sakit kepala, muntah, dan diare.


7. Racun-racun ini juga dapat ada di bagian mana pun dari kentang yang memiliki warna kehijauan. Karena itu, yang terbaik adalah memotong bagian hijau di kulit atau daging untuk menghindari keracunan.


8. Jika kentang terlanjur memiliki tunas, yang terbaik adalah segera mengolahnya untuk dimakan. Saat kecambah tumbuh, mereka menyedot gula dan nutrisi dari tanaman, menyebabkannya mengerut, menyusut, dan kehilangan kerenyahannya.


Foto.Sumber Shutterstock

bottom of page