Teh rosella, tanaman dengan bunga cantik keluarga bunga sepatu ini tak hanya cantik sebagai tanaman hias namun juga punya banyak manfaat untuk kesehatan. Minuman dari seduhan bunga rosell cukup populer, tak jarang restoran dan cafe menghadirkan rosella sebagai salah satu minuman andalan. Minuman dengan seduhan bunga rosella ini hadir dengan berbagai kreasi, salah satu yang cukup menyegarkan adalah campuran seduhan bunga rosella dengan air perasan jeruk lemon, madu dan es batu.
Tak hanya nikmat sebagai minuman yang menyegarkan pelepas dahaga, minuman ini juga punya banyak manfaat untuk kesehatan selain kaya akan antioksidan, berdasarkan artikel yang diterbitkan Journal of Experimental Phamacology tahun 2012 setidaknya ada 99 manfaat rosella untuk kesehatan dari mengonsumsi minuman seduhan bunga rosella. Yuk, simak penjelasan berikut seperti dilansir dari Healthline.
Menurunkan Tekanan Darah
Melakukan diet pada makanan tertentu memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada masalah tekanan darah tinggi. Kamu mungkin bisa mencoba mengonsumsi minuman dari seduhan bunga rosella. Beberapa penelitian menunjukkan mengonsumsi seduhan bunga rosella dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan, bahkan pada pasien dengan kondisi kesehatan tertentu yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Sebuah tinjauan 2013 oleh University of Arizona menemukan bahwa teh rosella digunakan di 10 atau lebih negara sebagai pengobatan normal untuk hipertensi tanpa efek samping atau efek samping yang dilaporkan - kecuali dalam dosis yang sangat tinggi. Sebuah penelitian di Nigeria teh rosella lebih efektif daripada hidroklorotiazid, obat penurun tekanan darah yang umum digunakan dalam menurunkan tekanan darah. Temuan yang paling signifikan adalah bahwa teh rosella, tidak seperti hidroklorotiazid, dimana tidak menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
Mendukung Kolesterol dan Trigliserida yang Sehat
Tekanan darah bukan satu-satunya faktor risiko penyakit jantung. Seduhan bunga rosella dapat membantu orang dengan dislipidemia, dimana mengelola kolesterol dan trigliserida yang tinggi. Kedua faktor risiko penyakit jantung ini adalah bagian dari kumpulan gejala yang lebih besar yang dikenal sebagai sindrom metabolik, yang juga menunjukkan peningkatan risiko diabetes dan stroke. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Phytomedicine, para ilmuwan merekomendasikan penggunaan ekstrak rosella untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida secara alami pada pasien dengan sindrom metabolik. Seperti halnya tekanan darah, kemampuan teh rosella untuk mengurangi "lipid darah" yang tinggi juga meluas ke mereka yang menderita diabetes. Sebuah studi tahun 2009 dimana pasien diabetes mengkonsumsi teh kembang sepatu dua kali sehari selama sebulan dan menemukan peningkatan yang signifikan dalam kolesterol baik (HDL) dan penurunan kolesterol secara keseluruhan, kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.
Mencegah Stres Oksidatif
Seperti kebanyakan teh sehat, rosella kaya akan antioksidan yang dapat menangkal kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh pola makan yang buruk dan paparan bahan kimia berbahaya secara terus-menerus. Kandungan anthocyanin dalam rosella yang merupan pigmen alami yang memberikan bunga ini warna merah. Sebuah penelitian kecil pada manusia menemukan bahwa melengkapi dengan teh rosella meningkatkan beban antioksidan dalam aliran darah dan mengurangi senyawa yang dapat berkontribusi pada stres oksidatif yang merusak sel. Karena subjek memiliki jumlah asam hipurat yang tinggi, kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa polifenol (antioksidan) kembang sepatu pasti telah diubah secara signifikan oleh mikrobioma usus.
Melawan Kanker Tertentu
Mungkin karena, tinggi akan kandungan antioksidan, teh rosella telah menjadi subjek beberapa penelitian kanker. Sementara, seperti kebanyakan penelitian pengobatan kanker alami, ide ini masih dalam tahap awal, ada beberapa bukti yang mendukung kekuatan antikanker dalam teh rosella. Di laboratorium, ekstrak kembang sepatu menyebabkan apoptosis (kematian sel) pada sel leukemia. Meskipun mekanisme di balik ini belum jelas, ini bisa menjadi langkah yang menjanjikan dalam memerangi leukemia, yang mempengaruhi sekitar seperempat dari anak-anak dan remaja yang saat ini hidup dengan kanker. Hasil yang menjajikan juga terlihat dari delapan jenis sel karsinoma lambung yang berbeda terkena ekstrak teh rosella berdasarkan penelitian yang dilakukan di Institut Biokimia dan Bioteknologi di Universitas Kedokteran Chung Shan di Taiwan.
Antidepresan Alami
Jika kamu mungkin tengah menderita atau berisiko mengalami depresi, mungkin menyeduh teh rosella yang menyegarkan bisa jadi pilihan alami untuk membantu mengatasi tanda-tanda depresi seperti, kelelahan, perasaan putus asa, kehilangan minat pada hobi, dan banyak lagi. Ini juga merupakan bidang studi baru, tetapi penelitian pada hewan yang meneliti peningkatan gejala depresi telah menemukan bahwa bunga kembang sepatu memiliki bioflavonoid spesifik yang dapat membantu sebagai salah satu obat alami untuk depresi.
Potensi Obat Infeksi Staph
Setidaknya satu jenis kembang sepatu juga menunjukkan kekuatan antibakteri. Satu penelitian laboratorium ditemukan jika ekstrak Hibiscus rosa sinensis,salah satu tanaman kembang sepatu yang kurang umum tetapi masih berguna kadang-kadang digunakan untuk membuat teh, mungkin memiliki potensi pembunuhan MRSA yang serius. MRSA adalah bakteri yang menyebabkan lebih dari 90.000 infeksi staph di AS setiap tahun. Pencegahan dan pengobatan infeksi staph sangat penting, karena terkait dengan masalah serius seperti abses, sepsis dan pneumonia.
Dapat Mencegah Batu Ginjal
Karena berfungsi sebagai diuretik, teh rosella sepatu juga menarik perhatian mereka yang mempelajari kesehatan ginjal dan sistem kemih. Pengujian hewan awal menunjukkan bahwa teh kembang sepatu menyajikan apa yang dikenal sebagai properti anti-urolitik, yang berarti bahwa ini dapat menurunkan contoh senyawa yang membentuk batu ginjal.
Meningkatkan Kesehatan Liver
Penelitian pada manusia dan hewan telah menemukan bahwa ekstrak bunga rosella dapat bermanfaat bagi kesehatan hati dengan meningkatkan enzim detoksifikasi obat dan mengurangi kerusakan hati dan perlemakan hati.
Foto: Dok.Pixabay