
Di Belanda, memesan secangkir cokelat panas atau disebut Warme Chocolademelk yang nikmat semudah saat memesan kopi atau teh. Walaupun minuman satu ini paling populer sebagai suguhan musim gugur dan musim dingin, secangkir cokelat panas dengan krim kocok pasti juga akan terasa nikmat untuk diminum sore hari atau saat musim hujan seperti sekarang ini.
Sebagai pecinta cokelat, tak ada yang lebih nikmat daripada secangkir cokelat panas yang dibuat menggunakan dark chocolate berkualitas baik dengan susu murni serta krim kocok asli yang creamy dan kental. Orang Belanda suka meracik secangkir cokelat panas mereka dari awal. Rahasia yang membuat cokelat panas mereka nikmat adalah mereka selalu menggunakan kepingan dark chocolate terbaik selain itu mereka juga menambahkan satu sendok teh cokelat bubuk yang dibuat menggunakan metode Dutch-Processed. Dimana cokelat bubuk ini didapatkan dari biji kakao yang direndam dalam cairan alkali untuk menghilangkan tingkat keasaman yang terkandung di dalam biji kakao sebelum diproses menjadi cokelat bubuk. Cokelat bubuk dengan Dutch-Procesed memberikan citarasa cokelat panas yang lebih nikmat dan pekat.
Cokelat panas khas Belanda klasik hadir dengan sedikit krim kocok di atasnya, ditaburi cokelat bubuk atau kayu manis, orang Belanda biasanya lebih suka yang diberi dengan taburan bubuk kayu manis dan kadang-kadang sedikit brandi atau rum untuk orang dewasa. Mereka juga biasanya tidak mempermanis krim yang digunakan untuk topping tetapi terkadang menambahkan perasa seperti ekstrak vanilla atau esens kacang almond.

Budaya minum cokelat panas sudah dilakukan oleh suku Maya dan Aztec dimana mereka menyeduh biji kakao pahit tanpa pemanis yang diberi tambahan bubuk cabai yang pedas. Saat bangsa Spanyol menjajah mereka, cokelat dikenalkan di Eropa dan menjadi minuman mewah di kalangan bangsawan.
Saat itu cokelat disajikan di rumah cokelat (seperti kedai kopi) maupun di rumah-rumah pribadi dan harganya tetap mahal dan eksklusif bagi mereka yang mampu.
Pada abad ke-17, cokelat yang becitarasa asli pahit dan asam itu mulai dipermanis. Dimana didapatkan dengan menggiling biji kakao utuh, yang mengandung cocoa butter atau lemak cokelat pada bagian tengah biji.
Cokelat bubuk yang proses dengan metode Belanda atau juga dikenal dengan Cocoa Ducth-Processed ditemukan pada tahun 1828 oleh Coenradd Johannes van Houton menggunakan alat pemeras yang memisahkan lemak dari biji kakao yang sudah dipanggang. Hal ini memungkinkan biji kakao menjadi bubuk.
Dalam proses yang sekarang disebut Dutching, dia mengolah bubuk tersebut dengan alkali dan menghasilkan cokelat Belanda dengan warna gelap dan rasa yang ringan. Kakao proses belanda bercampur dengan baik dengan air atau susu. Cocoa butter yang telah dipisahkan selama proses Dutching kemudian dapat ditambahkan kembali, bersama dengan gula dan bahan lainnya, untuk membuat coklat batangan padat, chips, dan bentuk lainnya.
Penemuan ini mengubah secangkir cokelat panas dari kemewahan yang hanya bisa dinikmati oleh mereka yang memiliki penghasilan tinggi menjadi sesuatu yang mampu dibuat dan dinikmati semua orang di rumah. Saat ini, Belanda masih menjadi kekuatan utama di dunia cokelat, dengan 25 persen pangsa bisnis ekspor cokelat bubuk dan cocoa butter. Jadi, di mana pun saat menikmati secangkir cokelat panas, ingatlah jasa Coenradd Johannes van Houten yang telah membuat cokelat mahal jadi cukup terjangkau untuk semua orang.
Comments