Steak atau steik memiliki jenis dan variasi yang berbeda-beda, tergantung daging bagian mana yang digunakan. Bagi pencinta steak, tentu sudah fasih dengan beberapa nama seperti sirloin, tenderloin, t-bone, ataupun rib. Itu merupakan pilihan dari daging sapi yang biasa ditawarkan dalam menu steak.
Sirloin
Sirloin merupakan bagian paling umum yang sering digunakan steak. Daging sirloin berasal dari daging belakang yang lebih keras dibandingkan daging bagian lainnya. Harga Sirloin biasanya lebih murah dibandingkan daging lainnya.
Tenderloin
Tenderloin berasal dari daging/loin yang berada di depan sirloin dan di belakang tulang rusuk (rib). Daging ini memiliki tekstur yang lembut dan tidak ada lemaknya.
T-Bone
T-bone adalah bagian tulang berbentuk T yang dikelilingi daging pada kedua sisinya.
Rib
Sedangkan rib atau tulang rusuk adalah daging yang berasal dari sekitar tulang rusuk. Khusus steak rib biasanya disajikan bersama tulang rusuk. Jika tanpa tulang, nama steik ini menjadi rib eye steak.
Selain itu, ada bagian lainnya yang bisa dijadikan steak. Misalnya Flank, Round, Chuck, ataupun bagian lainnya. Namun, bagian-bagian itu jarang digunakan, karena tekstur dagingnya yang cenderung keras atau terlalur berlemak. Sehingga bagian-bagian itu lebih cocok dijadikan sebagai bahan masakan lainnya.
Jenis daging yang digunakan untuk steak tenyata juga berpengaruh pada harga steak itu sendiri. Semakin baik kualitasnya, maka akan semakin mahal harga steak itu. Untuk harga, daging sapi impor dari Jepang, Amerika, Australia, dan Selandia Baru dibandrol dengan harga yang lebih mahal dari daging sapi lokal. Itu karena sapi yang diternakkan di sana benar-benar mendapatkan perlakuan yang khusus dan diberi makanan yang jauh lebih baik. Tentunya kualitas daging dan susu yang dihasilkan pun jauh lebih baik dibandingkan dengan sapi lokal.
コメント