top of page
  • Novi Amaliyah

Mengenal Dosirak, Bekal Makan Siang Khas Korea



Dosirak adalah menu bekal makan siang dalam kotak biasanya berisi dengan nasi dan aneka banchan atau lauk pendamping khas Korea. Dosirak juga dikenal sebagai gwakpap di Koreayang mengacu pada makanan kemasan. Biasanya menu ini terdiri dari bap yang dalam bahasa Korea berarti nasi dan beberapa banchan atau lauk pendamping. Di Korea biasanya menu Dosirak bisa dibuat sendiri dan dibawa sebagai bekal, namun menu ini juga banyak dijual di stasiun kereta api dan toserba. Dosirak diperkenalkan ke Korea selama pendudukan Jepang di Korea (1910-1945). Selama periode ini, masakan Korea mengadopsi makanan dan minuman Barat, serta makanan Jepang seperti Bento atau sushi yang digulung dalam lembaran rumput laut, dipopulerkan di Korea dengan nama gimbap.


Biasanya orang Korea mengemas menu makanan siang mereka dalam kotak makan siang yang diserbut dosirak atau dosirak-tong atau kotak dosirak. Biasanya wadah kotak ini berbahan wadah plastik atau baja termo dengan atau tanpa sekat atau kotak bersusun. Orang Korea biasanya membuat sendiri Dosirak sebagai menu makan siang, tetapi menu satu ini mudah ditemukan di stasiun kereta api dan toko serba ada.


Dosirak rumahan biasanya dikemas dalam kotak makan siang bersusun yang digunakan untuk memisahkan antara bap (nasi) dan banchan (lauk pauk). Ada juga wadah untuk sup atau guk. Wadah plastik atau baja termo adalah yang paling umum, tetapi kombinasi kayu dan pernis, keramik dan bambu, serta bahan lainnya, juga lazim digunakan.

Ada beberapa varian Dosirak yang dikenal seperti ada Yennal-dosirak atau dosirak zaman dulu yang terdiri dari bap (nasi), tumis kimchi, sosis goreng dibalut telur dengan abon dan dan rumput laut. Aada juga Gimbab Dosirak yang mirip sushi, dikemas menggunakan rumput lautyang biasanya dijadikan pilihan sebagai makanan untuk piknik karena cukup praktis. Penasaran untuk mencoba?



bottom of page