top of page
  • Novi Amaliyah

Onde-Onde Kudapan Manis Sejak Zaman Majapahit



Onde-onde, kudapan manis satu ini menjadi salah satu kudapan jajanan tradisional khas Jawa. Onde-onde berbentuk bulat, terbuat dari tepung ketan yang diisi dengan paduan gula merah dan kacang hijau serta bagian luarnya ditaburi dengan kacang wijen.


Kudapan satu ini sangat populer di Mojokerto sebagai salah satu oleh-oleh khas Mojokerto. Dimana Mojokerto punya varian onde-onde yang khas terbuat dari tepung terigu pada permukannya diberi macam-macam warna seperti putih, merah atau hijau yang juga dikenal dengan onde-onde gandum khas Mojokerto, Jawa Timur. Variasi kudapan ini pun cukup beragam seperti keciput, maupun onde-onde ketawa.


Konon kudapan manis satu ini sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit, dimana kudapan ini diperkenalkan oleh Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming pada 1300 -1500 M. Di negeri asalnya kue ini menjadi kue resmi daerah Chang An sekarang adalah Xian dengan sebutan kue ludeui yang sudah ada sejak zaman Dinasti Tang.


Kue ini akhirnya menyebar dari daerah asalnya hingga ke daerah China Selatan dan Asia Tenggara dengan berbagai nama yang berbeda-beda. Orang Hainan menyebutnya zhen dai, sedangkan di Cina Utara disebut Matuan yang jika diartikan sebagai bola wijen dalam Bahasa Inggris. Di Hong Kong, kudapan manis satu ini hamper dijumpai di seluruh toko kue.

Di Malaysia, onde-onde disebut sebagai kuih bom. Dimana berisi parutan kelapa manis atau kacang, namun ada juga yang diisi dengan pasta kacang merah. Di Vietnam kudapan manis ini disebut dengan bánh cam untuk di daerah Vietnam selatan dan bánh rán di daerah Vietnam utara. Bánh rán diberi pengharum bunga melati Isinya biasanya lebih kering dari onde-onde pada umumnya yaitu berupa pasta kacang hijau manis. Selain itu,ada juga diisi dengan daging cincang, bihun, ubi, dan jamur. Di Vietnam sajian ini biasa dihidangkan bersama sayuran dan saus celup. Sedangkan di Filipina onde-onde disebut dengan butsi.

bottom of page