Menikmati teh atau kopi akan terasa lebih spesial jika ada kudapan pendampingnya. Sebenarnya ada banyak sekali pilihan berupa camilan atau makanan yang bisa dijadikan teman ngeteh atau ngopi. Dan cookies tentu masuk di dalamnya dan banyak diminati oleh sebagian besar orang.
Tidak hanya sekedar jadi teman minum, cookies atau kue kering juga selalu hadir di moment-moment khusus. Sebut saja di saat perayaan Idul Fitri, Natal, Paskah, dan lainnya, cookies selalu tersedia. Cookies pun sering dijadikan pilihan untuk bingkisan atau parsel yang dikirimkan pada orang-orang terkasih atau rekan kerja. Kebiasaan seperti itu pun tak hanya berlaku di Indonesia saja, tetapi juga negara lainnya.
Untuk pertama kalinya, cookies ditemukan oleh seorang pembuat kue asal Persia atau Iran. Di sekitar abad ke-7 Masehi itu, cookies ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pembuat kue saat sedangmembuat kue. Ketika itu sebelum memanggang kuenya, ia memasukkan sedikit adonan kue ke dalam oven untuk memastikan suhu oven. Tidak disangka, ternyata adonan kuenya mengembang dengan tekstur kering dan renyah. Saat dicicipi, kue itu pun memiliki rasa yang tak kalah lezat dengan kue yang biasanya ia buat. Bahkan, kue kering yang tak sengaja ia buat itu mampu bertahan lama disimpan jika dibandingkan kue lainnya. Sejak saat itu, perkembangan cookies sebagai jenis kue baru pun semakin meluas.
Nama ‘cookies’ diambil dari kata serapan asal Belanda ‘koekje’ yang artinya kue kecil. Di Belanda, cookies terbuat dari adonan kue manis yang dibuat berukuran kecil lalu dipanggang. Untuk memakan cookies pun sangatlah praktis, cukup menggunakan tangan yang disuap langsung ke dalam mulut. Tidak perlu menggunakan pisau ataupun sendok. Kebiasaan memakan cookies itu kemudian dipopulerkan Belanda hingga ke Amerika Serikat.
Cookies pun makin berkembang dan masuk hingga ke Inggris di sekitar abad ke-19 Masehi. Di negara ini, cookies dijadikan makanan pelengkap dalam tradisi minum tehnya. Cookies pun makin berkembang dan dikenal oleh banyak negara lainnya sekaligus dijadikan teman minum teh ataupun kopi. Penamaan cookies di setiap negara pun berbeda-beda. Di Inggris dan Australia menyebut cookies sebagai ‘biscuits’. Italia lebih mengenalnya sebagai ‘amaretti’ atau ‘biscotti’. Sementara, Spanyol lebih mengenal cookies dengan nama ‘galletas’. Sedangkan masyarakat Jerman menyebut cookies dengan ‘keks’ atau ‘platzchen’. Di Indonesia pun, cookies punya banyak sebutan mulai dari kue kering, cookies atau kukis, biskuit, dan lainnya.
Comments