top of page
  • Maria Yuliana Kusrini

Yang Perlu Diperhatikan Saat Proses Memasak Menu Si Kecil

Memasak kini menjadi salah satu kegiatan yang digemari oleh sebagai besar orang. Tak hanya wanita, kaum pria pun sering terlihat bersibuk-sibuk ria di dapur mengolah berbagai bahan untuk mejadi sebuah masakan. Meski ada banyak jenis masakan yang mudah untuk dibuat, namun prakteknya dalam proses memasak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Tak terkecuali saat kita sedang memasak atau mengolah bahan tertentu untuk dibuat menjadi makanan untuk anak-anak atau balita. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para orang tua dalam mempersiapkan atau mengolah maknan untuk di kecil.


Foto Dok. Istimewa

Trik Memasak Bubur

Bubur menjadi salah satu makanan yang paling sering diberikan pada balita dan anak-anak. Meski sekarang ini sudah ada banyak sekali bubur instan, tapi masih ada orang tua yang ingin membuat bubur homemade. Bubur nasi menjadi salah satu jenis bubur yang paling mudah dan umum untuk dibuat. Untuk membuat menu bubur nasi, tentunya bisa disesuaikan dengan umur si kecil. Semakin kecil usia anak, hendaknya bubur dibuat dengan menggunakan lebih banyak air sehingga teksturnya lebih halus dan lembut. Bubur nasi ini pun bisa dipadukan dengan berbagai bahan lainnya seperti aneka sayura, telur, daging, dan pilihan protein lainnya.


Kunci Membuat Tim

Selain bubur olahan nasi tim juga sering diberikan pada balita dan anak-anak. Untuk membuat nasi tim, sebaiknya siapkan wadah kecil untuk tempat nasinya dan panci yang lebih besar untuk proses timnya. Usahakan juga supaya air yang digunakan tidak terlalu banyak, agar ketika airnya menguap tidak masuk ke dalam wadah nasi atau tumpah.


Ikan Lele Pilihan Mudah dan Bergizi

Untuk yang ingin menghadirkan olahan ikan untuk si kecil, pilihan ikan lele bisa jadi pilihan. Selain harganya yang murah meriah, ikan lele sangat mudah ditemukan dan pastinya memiliki nilai gizi yang tinggi. Untuk mengolah ikan lele ini, ada baiknya kukus ikan lele terlebih dulu untuk lebih memudahkan dalam membuang duri dan tulangnya. Setelah terpidah dari durinya, daging ikan lele pun bisa diolah dengan bahan lainnya untuk bisa dinikmati si kecil.


Proses Masak Jangan Terlalu Lama

Saat proses memasak, baik itu proses perebusan atau kukus, hendaknya tidak terlalu lama. Proses memasak yang terlalu lama akan membuat kandungan gizi dalam bahan masakan menjadi hilang. Jadi proses bahan masakan secukupnya saja namun pastikan semuanya matang dengan sempurna.


Gunakan Sedikit Lemak Untuk Bahan Sayuran Warna Hijau & Oranye

Makanan yang digoreng atau menggunakan minyak, memang belum terlalu dibutuhkan oleh balita, khususnya bayi. Akan tetapi, khusus untuk proses pengolahan masakan yang menggunakan bahan sayuran berwarna hijau dan oranye bisa ditambahkan sedikit lemak atau minyak. Tujuannya adalah untuk membantu proses penyerapan vitamin dalam tubuh secara lebih maksimal.


Jangan Gunakan Penyedap Rasa

Hindari penggunaan penyedap rasa untuk masakan anak-anak, khususnya bayi dan balita. Seperti kita ketahui, penyedap rasa memang tidak terlalu baik dikonsumsi secara dini. Jika memang dibutuhkan penambah rasa selain garam pada masakan si kecil, maka bisa menambahkan sedikit gula ke dalamnya. Namun jika dirasa tidak perlu, maka tak perlu ditambahkan bumbu apapun, jadi citarasa masakan memang asli muncul dari berbagai bahan yang digunakan.


Lebih Banyak Gunakan Air

Bagi orang tua yang ingin membuat makanan untuk bayi, ada baiknya menggunakan lebih banyak air saat memasak. Penggunaan air dalam jumlah yang lebih banyak ini akan membuat masakan lebih lunak dan teksturnya lebih aman untuk bayi.

Masak Daging Hingga Matang

Ketika membuat makanan si kecil dengan menggunakan daging sebagai bahan utamanya, pastikan dagingnya dimasak hingga matang dan empuk. Tujuannya agar tekstur dagingnya empuk dan lebih mudah dikonsumsi oleh si kecil. Daging dengan tingkat kematangan sempurna pun dinilai lebih aman untuk si kecil.


Potong Makanan Dengan Ukuran Kecil

Potong atau iris bahan masakan dengan ukuran yang lebih kecil. Tujuannya untuk lebih memudahkan dalam proses anak makan atau mengonsumsi makanannya. Tak hanya itu saja, bahan itu pun akan lebih cepat matang saat dimasak.

bottom of page