Masih suka kebingungan menentukan jumlah porsi makan seimbang yang tepat untuk kamu konsumsi sehari-hari agar kebutuhan gizi kamu tidak berlebihan atau kekurangan. Pedoman WHO sebagai badan kesehatan dunia lebih menitik beratkan pada piramida makanan. Dimana serealia ditempatkan pada dasar piramida yang paling besar, di atasnya buah-buahan dan sayur-sayuran, semakin ke atas adalah protein nabati berupa tahu. tempe, kacang-kacangan, setelah itu protein hewani dan yang paling puncak adalah makanan manis dan gorengan. Jadi 60-80 persen kalori datang dari karbohidrat, 30 persen dari protein, dan sisanya dari lemak. Indonesia sendiri, saat ini pemerintah mengenalkan penerapan Pedoman Gizi Seimbang. Dimana masing-masing individu maupun masyarakat harus memperhatikan sendiri kebutuhan gizinya. Kebutuhan ini didasarkan pada aktivitas dan kebutuhan nutrisi harian, dimana akan berbeda untuk setiap orang. Pada pedoman Gizi Seimbang ini, variasi makanan menjadi hal utama, khususnya variasi mengonsumsi sayuran dan buah yang beragam dan berwarna setiap harinya. Selain itu juga pentingnya pola hidup bersih, pentingnya pola hidup aktif dan olahraga, serta memantau berat badan ideal.
Nah bagaimana menghitung porsi makan seimbang berdasarkan gizi yang dibutuhkan tubuh. Berikut bisa menjadi panduan untuk seberapa banyak porsi makanan seimbang yang sebaiknya kamu konsumsi. Kamu bisa menggunakan ukuran telapak tangan, satu ibu jari dan satu genggam tangan.
Berikut jumlah porsi makan seimbang menurut kebutuhan gizi yang diperlukan sehari-hari. Untuk kebutuhan karbohidrat adalah 40 -350 kkal atau satu genggam tangan, protein 50 - 400 kkal atau satu telapak tangan, sayur-sayuran 20 - 120 kkal atau 2 telapak tangan, buah-buahan 15 -150 kkal atau satu genggam tangan, dan asam lemak 100 kkal atau satu ibu jari.
Orang dewasa setidaknya membutuhkan 2000 kkal per hari. Ukuran tangan dan ibu jari ini adalah mengikuti ukuran setiap pemakan. Jadi masing-masing orang memiliki ukuran yang berbeda-beda. Kebutuhan asupan makanan ini juga akan berbeda bergantung pada tingkat aktivitas, jenis kelamin dan usia.